Logo

Jelang Pilkades, Polres Situbondo Bentuk Satgas Anti Judi

Reporter:,Editor:

Rabu, 02 October 2019 16:28 UTC

Jelang Pilkades, Polres Situbondo Bentuk Satgas Anti Judi

Kapolres Situbondo AKBP Awan Hariono. Foto: Hozaini

JATIMNET.COM, Situbondo- Sebanyak 450 personel Polres Situbondo akan diterjunkan di 116 desa sebagai satuan tugas (satgas) anti judi menjelang pemilihan kepala desa (pilkades) serentak, 23 Oktober mendatang. Hal itu diungkapkan Kapolres AKBP Awan Hariono usai memberikan pembekalan bagi anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkabtibmas), Kamis 02 Oktober 2019.

Pengamanan juga akan diback up pasukan TNI Kodim 0823 Situbondo.

"Perjudian ini tak hanya mengancam demokrasi pilkades, tapi bisa mengganggu kamtibmas. Satgas anti judi sudah mulai bekerja, kami berharap partisipasi masyarakat agar melapor jika ada penjudi memanfaatkan pilkades untuk taruhan," ujar Kapolres Situbondo AKBP Awan Hariono.

BACA JUGA: Pilkades e-Voting Diterapkan di Lima Desa SItubondo

Kapolres mengaku telah memerintahkan seluruh polsek jajaran di 17 kecamatan untuk meningkatkan patroli serta menjalin koordinasi yang baik dengan seluruh lapisan masyarakat dan panitia pilkades.

Selain itu, kapolres juga telah meminta pasukan cyber troops, mengintensifkan patroli di alam maya untuk mengantisipasi penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian.

"Pada pelaksanaan pilkades nanti pengamanan akan dibantu Brimob. Kami sudah memetakam titik rawan untuk mendapatkan pengamaman khusus. Ada 25 personil polisi siap mengamankan di sejumlah lokasi yang memiliki eskalasi tingkat  kerawanan tinggi," katanya.

BACA JUGA: Pilkades Serentak Diharapkan Majukan Desa dan Warga

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPRD Situbondo, Janur Sastra Ananda, mengatakan, saat ini ada empat desa rawan konflik jelang pilkades serentak di Situbondo dan perlu pengamanan ekstra.

"Berdasarkan rapat kerja dengan DPMD dan Bakesbangpol, ada empat desa rawan konflik karena berbagai faktor, salah satunya ada persaingan antara mantan suami istri yang sama-sama mencalonkan diri jadi cakades," ujarnya.

Menurut Janur, potensi kerawanan pilkades akan terus meningkat menjelang pencoblosan. Pihaknya sangat mendukung terbentuknya satgas anti judi, karena keterlibatan penjudi tersebut bisa jadi pemicu terjadinya konflik antar pendukung.

"Di salah satu desa yang masuk rawan konflik disebabkan  karena  masuknya investor tambang  yang ikut mendukung salah satu calon. Itu yang kami dengar dan terus kami pantau,"pungkasnya.