Senin, 22 March 2021 11:00 UTC
PEMERAN UMKM: Para pelaku UMKM yang memajang aneka ragam keperluan fashion saat di lantai 6 Gedung Graha Sawunggaling, Surabaya, Senin 22 Maret 2021.
JATIMNET.COM, Surabaya - Jelang pelaksanaan pameran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) secara virtual, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya mulai mempromosikan produknya. Pameran secara virtual secara perdana digelar mulai tanggal 9 - 11 April 2021.
Untuk acara tersebut, Ketua Dekranasda Kota Surabaya, Rini Indriyani Eri Cahyadi menggelar persiapan Pameran Virtual produk UMKM di lantai 6 Gedung Graha Sawunggaling, Surabaya. Terdapat belasan UMKM yang hadir dengan memajang aneka ragam keperluan fashion.
Mulai dari baju batik, selendang, kain batik, sepatu, kerudung, tas rajut hingga beragam pernak-pernik aksesories. Semua tertata rapi hingga membius perhatian pengunjung yang memasuki Gedung Graha Sawunggaling.
Di sela tersebut, Ketua Dekranasda Kota Surabaya, Rini Indriyani Eri Cahyadi mengatakan, kegiatan yang dilakukannya itu merupakan serangkaian acara pameran virtual dimana para pelaku UMKM akan dibuatkan video dan foto produk terlebih dahulu.
Baca Juga: Cak Ji Ajak Pegiat Media Sosial Keliling dan Promosikan Produk UMKM
Tujuannya agar, saat pameran virtual berlangsung para pelaku UMKM sudah memiliki media promosi untuk ditayangkan. “Bapak ibu tim Humas dan Kominfo akan membantu panjenengan (anda) untuk dibuatkan video dan foto produk,” kata Rini Indriyani, Senin 22 Maret 2021.
Selain itu, Rini mengaku telah melakukan koordinasi intens dengan berbagai dinas terkait untuk mensukseskan pameran virtual perdana itu. Diantaranya yakni, pertama Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membantu dalam hal IT.
Kemudian, Dinas Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) membantu mengatur mengurusi UMKM yang dilibatkan dalam pameran virtual.
“Jadi kami persiapkan betul-betul supaya acaranya berjalan sesuai tujuan kami yakni membangkitkan ekonomi para pelaku UMKM di masa pandemi Covid-19,” ia menandaskan.
Baca Juga: HUT Dekranas, Penggerak PKK Surabaya Optimalkan Digital Marketing bagi Pelaku UMKM
Menariknya, di momen itu Rini juga mengundang ibu-ibu mulai dari ibu kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), istri kepala OPD, hingga istri camat untuk turut mendukung kegiatan dengan wajib membeli produk fashion UMKM yang terpajang.
Bahkan, untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan, undangan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama pukul 09.00 Wib yakni, ibu serta istri kepala OPD, sesi pukul 13.00 WIB yaitu istri camat se-Surabaya.
"Kita bantu UMKM kita ya ibu-ibu. Makanya saya wajibkan membeli minimal satu batik dan satu kerajinan tangan bisa tas atau aksessoris yang lain. Untuk istri kepala OPD bisa beli dua bajunya kembaran sama suami. Nanti kami akan foto," ia mengungkapkan.
Sementara, Kepala Dinas Disperindag Kota Surabaya Wiwiek Widayati menambahkan, rencananya total pelaku UMKM yang terlibat pada acara pameran virtual berjumlah 154 UMKM. Dari angka itu, terdiri dari 154 kelurahan dimana setiap kelurahan mengirimkan satu perwakilan dengan menjual kuliner, fashion dan kerajinan tangan.
Baca Juga: Ini Upaya Disdag Surabaya Berdayakan UMKM di Tengah Pandemi
“Karena ini adalah perdana. Jadi nanti akan ada acara serupa sehingga bagi UMKM yang belum mewakili bergilir nantinya. Persiapannya juga kita pastikan kualitas dan legalitasnya,” kata Wiwiek.
Tidak disangka, para undangan yang hadir sangat antusias membeli. Alhasil, Wiwiek menghitung, hasil penjualan hari ini mencapai Rp 37 juta. “Tidak hanya kepala OPD tetapi stafnya juga ada yang membeli. Tentunya harapan kami penjualan saat pameran virtual lebih banyak lagi,” ia memaparkan.
Salah satu undangan bernama Shinta Setia mengungkapkan kegiatan ini merupakan alternatif untuk membangkitkan ekonomi di Kota Pahlawan. Bahkan, menurut dia produk yang dijual pun mengikuti fashion terkini dengan kualitas yang dapat bersaing.
“Saya beli bros, kerudung, kain, baju atasan untuk suami. Menariknya untuk yang jualan bros menyediakan layanan setelah penjualan. Dimana saat manik-maniknya lepas dibantu perbaiki,” kata Shinta Setia yang juga istri dari Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikhsan.