Logo

Jelang Kurban, Pandai Besi di Gresik Kebanjiran Pesanan

Reporter:,Editor:

Rabu, 07 August 2019 09:47 UTC

Jelang Kurban, Pandai Besi di Gresik Kebanjiran Pesanan

BESI. Wagino piawai membentuk baja pir menjadi sebuah golok. Foto: Agus Salim

JATIMNET.COM, Gresik – Jelang Iduladha, permintaan atas jasa  reparasi dan pembuatan golok atau alat potong hewan kurban di tempat pandai besi kelurahan Kawisanyar kecamatan kebomas Gresik, meningkat mencapai hampir 200 persen dalam dua minggu terakhir. 

"Memang kami menerima banyak permintaan baik reparasi maupun pembuatan alat potong hewan kurban yang baru. Jelang Kurban kami harus menambah jam kerja," terang Wagino, Rabu 7 Agustus 2019.

Pemilik pandai besi itu mengaku, tempatnya banyak menerima jasa pembuatan dan reparasi berbagai alat untuk kebutuhan menyembelih hewan kurban, seperti golok, pisau, kapak, pedang maupun gobang.

Wagino merupakan pandai besi yang sudah turun-memurun. Ia bisa menyelesaikan enam sampai tujuh alat dalam sehari, dibantu dua temannya sebagai porang (bahasa Gresik untuk pembantu tukang). 

BACA JUGA: Warga Gresik Pembunuh Ibu Kandung Dituntut 12 Tahun Penjara

Permintaan tidak hanya untuk pembuatan alat baru, melainkan juga reparasi seperti asah ulang untuk mempertajam alat.

"Usaha ini sudah berlangsung turun temurun lima generasi," tambah Wagino.

Kampung Kawisanyar memang terkenal sebagai kampung pandai. Dulu mayoritas warganya juga berprofesi sebagai kusir delman untuk mengantar peziarah ke makam Sunan Giri saat itu.

“Kawisanyar dulu merupakan terminal andong untuk mengantar peziarah naik ke makam Sunan Giri. Untuk membuat peralatan Andong ya disini," tukasnya bercerita.

BACA JUGA: Diduga Jual Tanah Negara, Mantan Kades di Gresik Dilaporkan Warga

Selain golok dan pisau, kala itu pelanggannya membuat sepatu atau aksesoris pelana kuda.

"Selain terkenal, alat disini kuat dan juga awet. Bahannya bagus," terang salah satu pelanggan, Sujatmiko.

Kekuatan alat di tempat ini lantaran menggunakan bahan seperti baja cor dari bekas per kendaraan, pelanggan juga bisa membawa sendiri bahan yang diinginkan untuk menyesuaikan hasil yang maksimal.

Nah, untuk sebuah golok di tempat Wagino dihargai Rp 100 ribu. Sedangkan sebuah kampak harganya mulai dari Rp 200 ribu, tergantung variasi dan jenis pesanan, untuk jasa reparasi berkisar antara 25 ribu rupiah per alat.