Senin, 25 February 2019 05:58 UTC
Pasokan listrik wilayah Jawa-Bali akan semakin kuat untuk mendorong rasio elektrifikasi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Foto: Dok.
JATIMNET.COM, Cilacap – Sistem kelistrikan Jawa-Bali segera mendapatkan tambahan energi sebesar 600 MW setelah beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ekspansi 1x660 MW di Desa Karangkandri, Slarang, dan Manganti, Cilacap.
PLTU Ekspansi 1x660 MW yang terletak di Desa Karangkandri, Slarang, dan Manganti, Cilacap itu telah diresmikan Presiden RI Joko Widodo, Senin 25 Februari 2019.
“Saya sangat menghargai PLTU Cilacap, ini besar sekali (kapasitasnya) dan bisa menambah suplai energi listrik baik di Jawa maupun Bali,” kata Presiden dalam sambutannya.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Ignasius Jonan dalam laporannya mengatakan pembangkit yang menempati area seluas kurang lebih 38,28 ha tersebut dikembangkan oleh anak perusahaan PLN yakni PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) dan juga dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P).
BACA JUGA: PLN Sumut-Asian Agri Operasikan Pembangkit Tenaga Biogas
"Terdapat peluang penambahan pelanggan baru hampir 700.000 atau tepatnya 682.000 dengan tambahan 660 MW untuk sistem Jawa Bali," kata Jonan, sapaannya.
Hal itu sejalan dengan kebutuhan energi listrik yang semakin tinggi, serta upaya nyata PLN dalam mengejar target rasio elektrifikasi 99,9 persen pada tahun 2019.

PLTU Cilacap Ekspansi 1 ini menggunakan teknologi Super-Critical Boiler berbahan bakar batubara Low Range dan dilengkapi dengan Electristastic Precipitat or dan Flue Gas Desulpurization yang didesain untuk dapat beroperasi secara efisien yang ramah lingkungan.
Proyek tersebut menelan biaya investasi sebesar 899 juta dolar AS dan menyerap tenaga kerja hingga 800 orang pada saat beroperasi.
Selain itu PLN juga melakukan percepatan pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi Tahap II berkapasitas 1x1.000 MW, yang dikembangkan PLN dan PT Sumber Segara Primadaya (S2P).
BACA JUGA: Penjualan Listrik Dongkrak Laba PLN Hingga Rp 9,6 Triliun
Target operasi proyek ini semula Agustus 2020, dipercepat menjadi September 2019. Namun saat ini telah selesai keseluruhan di awal 2019 dan tengah dalam tahap uji coba mesin.
Dari biaya investasi hingga 1,4 miliar dolar AS, dan dampak dari percepatan COD memberikan potensi penghematan biaya operasi PT PLN kurang lebih Rp 1 triliun dan penyerapan tenaga kerja di PLTU mencapai 4.200 orang.
PLTU ini juga diperkirakan akan menyuplai listrik bagi pelangggan baru sebanyak 1.050.000 pelanggan rumah tangga 900 VA.
"Pengoperasian kedua pembangkit tersebut sebagai upaya PLN dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional. Dan memenuhi kebutuhan tenaga listrik, tidak hanya untuk Provinsi Jawa Tengah saja, tetapi juga bagi sistem kelistrikan Jawa-Bali," kata Direktur Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin. (ant)