Minggu, 18 November 2018 10:34 UTC
Koordinator Komunitas Kumpul Dongeng Surabaya Inge Ariani Safitri. Foto: Khoirotul Lathifiyah.
JATIMNET.COM, Surabaya – Dongeng ternyata memiliki kemampuan luar biasa untuk menjalin kedekatan emosional antara orang tua dan anak. Sayangnya, cara itu kini terlupa.
"Saya punya keinginan untuk menghidupkan kembali dongeng, supaya orang tua mau pun guru bisa mengedukasi anaknya," kata Koordinator Komunitas Kumpul Dongeng Surabaya Inge Ariani Safitri, usai acara Jelajah Dongeng Spesial dalam Festival Dongeng di Surabaya, Sabtu 17 November 2018.
BACA JUGA: Ayo Mendengarkan Dongeng Di Festival Dongeng Surabaya
Dongeng, kata dia, adalah karya sastra lama yang mengisahkan cerita fiksi mau pun fakta. Ada banyak ragam cara mendongeng; mengombinasikan dengan permainan musik, boneka, dan topeng. Dengan cara itu dongeng selalu menarik bagi anak-anak.
Setelah anak tertarik, pesan moral yang terkandung dalam dongeng pun leluasa disampaikan pada anak-anak. “Jadi dongeng harus tetap dipertahankan,” kata Inge yang lebih suka mendongeng dengan bermain musik itu.
Untuk mempertahankan eksistensi dongeng, Inge mendirikan Komunitas Kumpul Dongeng pada 2015. Basecamp-nya di rumah Inge.
BACA JUGA: Dongeng Mampu Percepat Kemampuan Literasi Anak
Melalu komunitas itu, Inge menyebarkan gagasan pentingnya dongeng. Caranya dengan saling berbagi dongeng dengan sesama anggota komunitas, berkunjung ke sekolah, hingga menggelar acara mendongeng.
Selain itu, komunitas ini juga memanfaatkan media sosial untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
Sejak tahun 2016, komunitas mengadakan festival mendongeng. Festival itu digelar di Balai Pemuda Surabaya. Setahun kemudian festival yang sama dilaksanakan di Kebun Binatang Surabaya. Ada pun tahun ini digelar di gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.