Logo

Jalan Terjal Upaya Pemprov Jatim Reboisasi Lahan Lewat Udara 

Reporter:,Editor:

Rabu, 12 February 2020 02:35 UTC

Jalan Terjal Upaya Pemprov Jatim Reboisasi Lahan Lewat Udara 

BANJIR BANDANG. Banjir bandang yang menerjang Dusun Pesanggrahan, Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Bondowoso, Rabu, 29 Januari 2020. Foto: Repro/DOK

JATIMNET.COM, Surabaya - Banjir bandang yang menerpa sejumlah wilayah, seperti Jember dan Situbondo disebut karena kondisi lahan gundul pasca kebakaran hutan akhir tahun lalu. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas lahan yang terbakar di Jawa Timur sepanjang 2019 23.655 hektar. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sempat mengungkapkan segera melakukan upaya tabur benih dari udara untuk mengatasi lahan kritis. Diharapkan langkah itu bisa mengurangi luasan lahan kritis. 

Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Jawa Timur Dewi Putriatni mengaku tengah menyiapkan tabur benih itu dengan matang. Langkah penting yang dilakukan adalah menyiapkan tim teknis.

BACA JUGA: Lahan Kritis di Jatim 1,5 Juta Hektar, Berpotensi Banjir Bandang

Tim itu akan menyesuaikan penerapan tabur biji dengan peta lahan kritis. Selain itu, mereka juga harus mengacu pada peta zonasi benih yang berisi tentang benih apa saja yang sesuai untuk zona tertentu. "Memang tidak bisa sembarangan. Jadi zonasi tertentu itu cocok untuk benih apa? Semua ada di peta zonasi itu," ujar Dewi, Selasa 11 Januari 2020. 

Dishut Jatim, kata Dewi, tengah mengelompokkan jenis tamaman sesuai kemampuan tumbuh diketinggian. Benih buni dan beringin misalnya yang mampu tumbuh di ketinggian 0-1000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kemudian Makadamia yang bisa tumbuh di atas 0-1.100 mdpl, dan asam 0-1.500 mdpl. 

Semua tumbuhan itu perlu disemai terlebjh dahulu. "Sebelum disemaikan, bijinya harus direndam air panas dulu, didinginkan, direndam lagi, didinginkan lagi, sampai cangkangnya pecah. Kalau cangkangnya pecah baru bisa disemai," ungkapnya.

BACA JUGA: Tinjau Desa Banjir Bandang, Khofifah: 15 Daerah Rawan Bencana di Jatim 

Proses ini perlu dilakukan perlu diuji daya kecambah masing-masing benih yang akan disemai. Setiap benih memiliki daya daya kecambah (ketahanan terhadap air dan sebagainya) yang berbeda.

"Itu harus diuji di lab, dan harus ada SNI yang diikuti. Supaya nanti ketika disemai, hasilnya bisa maksimal dan tidak sia-sia. Apalagi harga benih Makadamia itu relatif mahal," tuturnya.

Kecermatan perlakuan sebelum ditabur ini penting untuk meningkatkan keberhasilan upaya tabur benih dari udara. Mengingat tingkat keberhasilannya di bawah 10 persen.

Karena benih yang disebar sangat memungkinkan tidak sesuai tempat tumbuh, dimakan satwa, hanyut terbawa air, tidak mencapai tanah dan sebagainya. 

Belum lagi ongkos pesawat untuk menyebar benih yang mahal. Sebab itu harus dilakukan dengan cermat. "Jadi harus hati-hati dalam menerapkan ini," katanya.