Sabtu, 28 September 2019 04:05 UTC
PELEBARAN. Pelebaran jalan menuju Suramadu ditargertkan rampung selama dua minggu. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya tengah melakukan pelebaran jalan di ruas Jalan Cumpat, atau di depan Sentra Ikan Bulak (SIB), Kedung Cowek Bulam, Surabaya.
Koordinator Satgas Pematusan dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Rayon Gubeng, Tasan mengatakan, pekerjaan peningkatan kapasitas jalan berupa pelebaran Jalan Cumpat dilaksanakan sejak Rabu 18 September 2019 lalu.
"Akses ini lebar hanya lima meter. Rencana akan kami perlebar hingga 10 meter. Kami lakukan bertahap, sementara yang sisi utara dulu," kata Tasan melalui telepon, Sabtu 28 September 2019.
BACA JUGA: Libatkan 6.000 Peserta, Kerja Bakti Pemkot Surabaya Kumpulkan 2,3 Ton Sampah
Dalam pelebaran jalan yang juga digunakan akses menuju Suramadu tersebut, DPUBMP memanfaatkan sebagian saluran air di sisi barat jalan.
Tasan mengungkapkan selama tiga hari ini alat berat dan para pekerja masih menguruk lahan untuk persiapan jalan baru. Jalur tersebut mendapat tambahan lima meter, dengan panjang pengerjaan sekitar 80 meter.
“Karena lahan yang digunakan adalah saluran air, pekerja pun menguruk sebagian dengan menggunakan sirtu (pasir batu),” kata dia.
Sebelum diuruk, lanjut Tasan, pihaknya mendirikan dinding pembatas atau plengsengan baru yang tingginya tiga meter berbahan batu kali. Di bawah dinding pembatas ini sebelumnya juga dipasang penguat cakar ayam.
BACA JUGA: Berluas 110 Hektare, Islamic Science Park Rencananya Dilengkapi LRT
Tasan menjelaskan pelebaran jalan itu ditargetkan selesai selama dua minggu. Ia berharap dengan pembangunan jalan tersebut, pengendara lebih nyaman dan juga aman. Karena sebelumnya jalan tersebut dinilai masyarakat sempit, bahkan beberapa kendaraan sempat terperosok ke saluran air.
Salah satu warga Kedung Cowek, Hartanto (35) mengatakan, pelebaran jalan ini memang diperlukan karena beberapa kali pengendara yang lewat kadang terperosok ke tepi saluran air.
“Jalan ini sempit dan akses jalannya di tikungan tajam. Pengendara dengan kecepatan tinggi kerap terperosok ke saluran air,” kata Hartanto, warga setempat.