Senin, 02 March 2020 00:12 UTC
UNDERPASS: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat melakukan pengecekan di Underpass Mayjend Sungkono yang rencananya akan dibangun taman. Foto: Istimewa.
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya berencana akan membangun taman baru di sekitar Underpass Mayjend Sungkono, luasnya sekitar 2.2800 meter persegi.
Pembangunan taman tersebut menjadi paru-paru Kota Surabaya, karena tujuan paling utama adalah menjaga kualitas udara menjadi lebih baik lagi.
"Soal estetika itu nomor sekian. Yang paling penting kita kembalikan paru-paru itu sehingga kualitas udara semakin baik lagi,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di sela meninjau lokasi Underpass Mayjend Sungkono, Minggu 1 Maret 2020.
Risma panggilan akrabnya itu menjelaskan, mengenai konsep taman kota itu nantinya akan diberi tanaman yang mengundang hewan berdatangan. Misalnya, tanaman berjenis Melati Jepang yang digemari kupu-kupu. Dari situlah maka akan terjadi keseimbangan lingkungan dan ekosistem di Surabaya juga semakin terjaga.
BACA JUGA: Pembangunan Underpass Kurangi Kepadatan Lalu Lintas Hingga 49 Persen
"Kalau tanamannya satu jenis, nanti hewan tidak mau datang lagi. Jadi jenis tanaman itu yang kupu-kupu, tawon, capung mau datang. Semua harus ditanam supaya mereka juga bisa hidup nyaman di Surabaya. Jadi, kalau mereka bisa hidup damai di sini (Surabaya) kita akan sama-sama hidup damai di kota ini,” katanya.
Selain bertujuan menjaga ekosistem, kata Risma, taman ini juga dibangun agar masyarakat Kota Surabaya semuanya sehat. Karena, jika warga sehat maka akan produktif.
"Kalau sudah produktif, kerjanya maksimal. Kemudian dapat rejeki dan bisa bayar pajaknya lebih banyak. Sehingga kita bisa bantu untuk orang miskin, orang yang membutuhkan biaya pendidikan,” ungkapnya.
Sekitar 20 menit meninjau lokasi yang bakal menjadi taman, Risma kemudian memantau saluran air yang berada di seberang jalan. Tidak lama setelah itu, ia kemudian menginstruksikan jajarannya untuk mendatangkan 2 unit alat berat.
BACA JUGA: Suhu Surabaya Turun 2 Derajat Celsius, Kepala BMKG: Fenomenal dan Langka
Dengan menggunakan alat berat itu, Risma ingin agar endapan lumpur di saluran yang mengarah ke bozem Mayjend Sungkono itu dilakukan pengerukan. "Saluran ini akan kita lebarkan dan ditanggul. Supaya tidak turun di kawasan Kupang Indah, Darmo dan sekitarnya,” jelasnya.
Sementara, Kasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Rochim Yuliadi menjelaskan taman seluas 2.280 meter persegi ini akan menjadi taman pasif yang fungsinya sebagai paru-paru kota.
Nantinya, aneka macam tanaman pohon pelindung paling banyak. Seperti tabebuya pink, putih, trembesi, sepatu dea, kupu-kupu, saga kuning, flamboyan, ketepeng, anggur laut dan macam-macam palem.
"Kemudian untuk perdunya ada pagoda putih, kamboja eksotik, bougenvile dan bonsai cemara udang. Lalu untuk semaknya ada kana, rowelia, soka, wiyono kawat, hoje dan ekor kucing,” kata Rochim.
BACA JUGA: DKRTH Tambah Taman di Proyek Underpass Bundaran Satelit
Rochim pun memastikan pengerjaan taman ini sudah di eksekusi sejak kemarin, Sabtu 29 Februari 2020, yang dimulai dari mengolah tanah di breaker cor-coran agar dapat ditanami. "Target kita bulan Maret ini sudah rampung dan hasilnya bisa sebagus yang ada di sisi barat overpass," urainya.