Logo

Ini yang Akan Diceritakan Warga Papua Sepulang Jalan-jalan di Surabaya

Reporter:,Editor:

Senin, 30 September 2019 23:59 UTC

Ini yang Akan Diceritakan Warga Papua Sepulang Jalan-jalan di Surabaya

Inggesi (kiri) dan Mardiono mendapat pengalaman saat jalan-jalan di Surabaya dan akan diceritakan kepada saudaranya sepulang nanti. Foto: Khoirotul Lathifiyah.

JATIMNET.COM, Surabaya – Wajah anggota Yayasan Surya Nuswantara terlihat kusut. Itu setelah mengetahui tiket kapal Pelni tujuan Surabaya-Jayapura habis untuk keberangkatan tanggal 25 September 2019.

Organisasi yang beranggotakan warga Papua itu pasrah. Sebab kapal baru berangkat tanggal 2 Oktober. “Terpaksa menginap di sini (Terminal Gapura Surya Nusantara Tanjung Perak),” kata Inggesi (58).

Meski begitu rombongan ini tidak kecewa. Kehabisan tiket dan tertahan di Surabaya memberi berkah. Rombongan sebanyak 20 orang itu justru mengikuti tour dan menikmati indahnya Surabaya.

BACA JUGA: Wabup Mimika: Kami Titip Anak-anak Kami ke Pemprov Jatim

“Kami dapat pengalaman baru, ya ada susahnya kami lakukan bersama. Bersatu, karena kalau jalan satu, ya harus jalan semua,” lanjut Inggesi saat dijumpai Jatimnet.com, di Lobby Hotel Bali Jalan Peneleh Surabaya, 30 September 2019.

Inggesi menjelaskan baru saja mengikuti sebuah rapat koordinasi di Solo. Dia tiba di Surabaya pada Rabu 25 September 2019 lalu.

Inggesi mengaku telah enam kali ke Surabaya. Namun baru pertama kali menginap dan jalan-jalan di dalam kota. Karena biasanya hanya transit, dan tidak jarang menginap di Pelabuhan Tanjung Perak.

AMBIL BERKAH. Sebanyak 20 warga Papua mendapat berkah saat kehabisan tiket pulang ke Jayapura. Foto: Khoirotul Lathifiyah.

Dia mengungkapkan pengalaman berinterkasi dengan warga Surabaya, dan melihat kondisi kota, bisa dijadikan pelajaran. “Keindahan Kota Surabaya bisa diceritakan sepulang nanti. Kami sangat senang keliling di kota yang indah ini ,” kata PNS ini.

Pengalaman tak terduga ini, lanjut Inggesi, membuktikan kebersamaan warga di berbagai daerah selalu ada. “Tidak ada perbedaan untuk seluruh rakyat di Indonesia,” kata Inggesi.

Kehabisan tiket menjadi berkah tak terduga. Masalahnya Pelni telah menetapkan booking system minimal tujuh hari jelang keberangkatan. “Ternyata itu sistem baru yang belum kami ketahui,” kata Koordinator Yayasan Surya Nuswantara Papua, Mardiono (40).

Mardiono menerangkan saat bermalam di Terminal Gapura Surya Nusantara (GSN), dia didatangi Ikatan Keluarga Besar Papua di Surabaya (IKBPS), yang kemudian mengajaknya menginap di hotel.

BACA JUGA: Lenis Kogoya Bangga Ada Orang Papua Jadi Pejabat di Surabaya

“Kami sudah tiga hari di hotel, kemarin ada yang sakit dan sudah ditangani,” katanya. Tak lupa dia berterima kasih IKBPS, Pemkot Surabaya, dan Pemprov Jatim yang sambutannya luar biasa. Dia berharap ke depannya tidak ada lagi kesalahpahaman, karena semuanya bersaudara.

“Atas nama pribadi dan rombongan, kami mengucapkan terima kasih kepada Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa), Bu Wali Kota (Tri Rismaharini) dan saudara-saudara Papua yang ada di Surabaya, semoga Tuhan membalas semuanya,” pungkasnya

Ketua IKBPS Pieter Frans Rumaseb mengaku mendapat amanat dari Wali Kota Tri Rismaharini. Padahal Risma, sapaannya tengah berada di Korea Selatan. Hal itu yang membuat Khofifah dan Risma meminta untuk memberi pelayanan yang baik.