Logo

Lenis Kogoya Bangga Ada Orang Papua Jadi Pejabat di Surabaya

Reporter:,Editor:

Rabu, 21 August 2019 09:13 UTC

Lenis Kogoya Bangga Ada Orang Papua Jadi Pejabat di Surabaya

KUNJUNGAN: Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menerima kunjungan Lenis Kogoya dan perwakilan mahasiswa Papua serta IKBPS di rumah dinas wali kota. Foto: Lathifiyah.

JATIMNET.COM, Surabaya – Ketua Masyarakat Adat Tanah Papua sekaligus Staf Khusus Presiden untuk wilayah Papua, Lenis Kogoya merasa bangga ada warga asli Papua menjadi bagian pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Hal tersebut membuktikan bahwa Surabaya menerima semua warga Indonesia dari berbagai daerah.

“Kami di Istana (Presiden) ini kan sudah ada orang Papua, di sini Surabaya sudah dilakukan juga ternyata. Kepala Dinas, Kepala Distrik, Camat juga ada orang Papua juga dipasang. Ini kan terobosan baru mungkin semua provinsi bisa belajar ke Surabaya,” kata Lenis dalam rilis yang diterima Jatimnet.com, Rabu 21 Agustus 2019.

Ia menilai Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini banyak membantu warga asli Papua yang tinggal di Surabaya. Khususnya adik-adik Papua yang menempuh pendidikan di Kota Pahlawan. Apalagi, seringkali mama-mama Papua datang ke Surabaya untuk belajar terkait wirausaha.

“Berarti ini level (wali kota) sudah atas, saya bangga itu mama (Wali Kota Risma),” katanya.

BACA JUGA: Lenis Kogoya Panggil Khofifah Mama Papua

Mengetahui hal ini, Lenis berharap, adanya salah komunikasi yang terjadi beberapa waktu lalu, tidak perlu dipersoalkan dan diungkit-ungkit lagi. Namun, terus berpikir untuk masa depan Indonesia, khususnya membangun Papua.

Di samping itu, Risma mengungkapkan pihaknya sering melibatkan warga Papua dalam berbagai kegiatan acara besar Pemkot Surabaya. Seperti Surabaya Cross Culture hingga perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS).

“Adik-adik ini (mahasiswa Papua) sering mereka ikut kegiatan tari-tarian di Balai Kota, sering datang juga kalau kita ada acara. Kalau kita ada kunjungan tamu dari Papua, mereka (adik-adik) juga ikut datang,” katanya.

Risma juga mengaku sudah menganggap adik-adik dari Papua yang tinggal di Surabaya seperti anaknya sendiri. Selama menempuh pendidikan di Surabaya, mereka juga diberikan fasilitas dalam upaya mengembangkan bakat dan minat. Seperti pelatihan komputer dan Bahasa Inggris.

CINDERAMATA: Wali Kota Risma menerima cinderamata dari Lenis. Foto: Lathifiyah.

“Mereka kan jauh dari orang tua, karena itu saya selalu sampaikan ke anak-anak itu agar menjadi orang yang sukses. Orang tuamu di sana pingin anaknya jadi. Mesti kalau ketemu anak-anak saya selalu sampaikan itu,” tuturnya.

Pemkot Surabaya juga sering menerima kunjungan mama-mama Papua, kata Risma, mereka berkunjung untuk belajar tentang pemberdayaan ekonomi dan program-program wirausaha.

“Mama-mama Papua itu datang dari berbagai wilayah untuk belajar di Surabaya, mulai dari tanam sayur, bikin baju, sampai bikin bakso ikan,” kata dia.

Risma juga menyampaikan banyak juga warga asli Papua yang sukses di Surabaya dan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya.

BACA JUGA: Lenis Datang ke Jatim Bawa Pesan Presiden

“Ada Kabag Humas itu asli dari Papua, dua Camat di Surabaya juga asli Papua, terus ada Kepala Bidang Satpol PP juga dari Papua. Masyarakat di Surabaya ini multi etnis, ada dari Ambon, Aceh, Pontianak, Padang, NTB, kita tidak pernah membeda-bedakan semua ada di Surabaya,” jelasnya.

Perlu diketahui, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menerima kunjungan Ketua Masyarakat Adat Tanah Papua sekaligus Staf Khusus Presiden untuk wilayah Papua, Lenis Kogoya. Pertemuan itu berlangsung di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam Surabaya sekitar pukul 19.45 WIB, Selasa 20 Agustus 2019. Pertemuan berlangsung sekitar dua jam itu, juga dihadiri perwakilan mahasiswa Papua serta Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya (IKBPS).