Jumat, 25 March 2022 11:00 UTC
Suasana di Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Foto: Diskominfo Kota Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Tim Penggerak (TP) PKK dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya terus berupaya mewujudkan keluarga sehat berkualitas, dengan mengimplementasikan kesetaraan gender.
Salah satunya, melalui layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Oleh karena itu, masih dalam suasana peringatan Hari Perempuan Internasional, Puspaga menggelar Talkshow Ketahanan Keluarga dengan tajuk ‘Break The Bias’ yang digelar secara daring, Jumat 25 Maret 2022.
Mengenai hal tersebut, Kepala DP3APPKB Kota Surabaya Tomi Ardiyanto menerangkan, untuk mendukung kesetaraan gender, pihaknya menggandeng lintas Perangkat Daerah (PD). Ke depannya, pihaknya akan mengadakan sosialisasi atau pelatihan kesetaraan gender, polah asuh dan parenting.
“Kami akan menggelar Puspaga Goes To School dalam rangka sosialisasi sekolah ramah anak dan anti bullying, serta pencegahan kekerasan pada anak di sekolah,” kata Tomi, Jumat 25 Maret 2022.
Bac aJuga: Pentingnya UU PKS untuk Kesetaraan Gender
"Kemudian, Program Sekolah Orang Tua Hebat, dimana orang tua akan dilatih oleh tenaga psikologi terkait pengetahuan tentang pola asuh dan parenting, serta pelatihan Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia, dan webinar/talkshow seputar kesetaraan gender,” ia melanjutkan.
Di lain pihak , Dosen Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Airlangga (Unair) Kota Surabaya Tri Susanti menjelaskan bahwa konteks kesetaraan gender sering menghantui perempuan, terutama pada aktivitas kesehariannya. Menurutnya, masyarakat saat ini masih sering mengelompokkan perempuan dengan larangan atau aturan tertentu.
“Sering terjadi adalah masyarakat masih melihat tugas perempuan sebagai ibu rumah tangga. Padahal dalam kenyataannya saat ini, mereka turut mengambil bagian penting dalam memenuhi kebutuhan keluarga, terutama pada fungsi ekonomi keluarga,” kata Tri.
Senada dengan hal tersebut, Psikolog Puspaga (Klinik dan Sekolah) Fatchul Munir mengatakan tantangan pada zaman modern saat ini adalah terhadap akses informasi dan pengetahuan yang banyak mengalami perubahan.
Baca Juga: Sekolah di Banyuwangi Wajib Terapkan Pembelajaran Responsif Gender
Dari perubahan situasi tersebut, orang tua diharapkan bisa merubah tujuan berkeluarga dengan memperhatikan ketahanan keluarga. “Maka orang tua harus memperhatikan beberapa fungsi untuk menjaga ketahanan keluarga, yakni cinta kasih, agama, perlindungan, sosial budaya, ekonomi, sosialisasi, pendidikan, pembinaan lingkungan, dan reproduksi,” kata Munir.
Sekadar informasi, apabila masyarakat Kota Surabaya membutuhkan konsultasi terkait dengan ketahanan keluarga, bisa menghubungi para konselor psikologi yang dinaungi oleh DP3APPKB melalui Hotline Puspaga di nomor 087722288959 atau Hotline Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak di nomor 08113345303 atau menghubungi Command Center 112.