
Reporter
Rochman AriefMinggu, 28 Juli 2019 - 12:59
Editor
Rochman Arief
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya – PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk atau WOM Finance membidik peningkatan pertumbuhan pembiayaan perseroan dibanding realisasi semester pertama.
Direktur WOMF, Zacharia Susantadiredja menyatakan target di semester kedua ini diharapkan bisa mencapai 10-15 persen dari realisasi enam bulan pertama yang tercapai Rp 2,8 triliun.
“Pembiayaan semester pertama tahun ini turun 12 persen jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp 3,1 triliun,” kata Zacharia, dikutip Suara.com, Minggu 28 Juli 2019.
BACA JUGA: BTN Incar Penyaluran Kredit Rp5 Triliun di Ajang IPEX
Salah satu dari upaya emiten berkode WOMF itu menggelar program Wombastis untuk nasabahnya. Program tersebut menawarkan hadiah utama satu unit mobil dan hadiah lainnya 20 unit sepeda motor dan 100 keping logam mulia yang masing-masing seberat lima gram.
Diterangkan Zacharia, faktor penurunan pembiayaan perseroan pada semester pertama tahun ini disebabkan penurunan pembiayaan motor baru.
“Jika target pembiayaan pada paruh kedua tahun ini dapat tercapai seiring dengan pelaksanaan promosi berhadiah, maka WOM Finance diharapkan dapat menyalurkan pembiayaan antara Rp 6-6,2 triliun tahun ini. Angka itu sesuai proyeksi yang ditetapkan sebelumnya,” papar Zacharia.
Zacharia menuturkan, manajemen WOM Finance akan terus meningkatkan struktur pendanaan untuk membiayai berbagai pembiayaan yang ditawarkan perseroan.
BACA JUGA: FIF Terbitkan Obligasi Rp1,5 Triliun Genjot Pembiayaan Motor
Pada Mei 2019, perseroan telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Tahap Kedua dengan nilai total Rp 6,75 triliun. Hasil penerbitan tersebut digunakan sebagai modal kerja perseroan guna penyaluran pembiayaan.
Di samping penerbitan obligasi, dana untuk pembiayaan perseroan pada semester I/2019 juga diperoleh dari perbankan, yaitu dari Bank Central Asia, Bank DBS dan Hana Bank dengan nilai lebih dari Rp 1 triliun.
“Pada triwulan keempat tahun ini, kami akan menerbitkan lagi obligasi tahap selanjutnya yang bernilai kira-kira Rp 800 miliar. Penerbitan obligasi tersebut juga bertujuan dari penerbitan sebelumnya,” imbuh Zacharia.