Rabu, 17 December 2025 09:00 UTC

Para nelayan merakit apartemen kepiting dalam saat mengikuti pelatihan bergotongroyong yang diselenggaran PTFI di Balai Nelayan Sidomukti, Manyar, Kabupaten Gresik. Foto: Humas PTFI.
JATIMNET.COM, Gresik – Wirausahawan perikanan Eko Husaini mengenalkan konsep apartemen kepiting kepada 30 nelayan di Kabupaten Gresik, Rabu, 17 Desember 2025.
Pengenalan konsep baru dalam budidaya kepiting ini berlangsung dalam pelatihan yang diselenggarakan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Balai Nelayan Sidomukti, Kecamatan Manyar.
Puluhan peserta dalam kegiatan itu merupakan nelayan dari Desa Manyarejo, Manyar Sidomukti, dan Manyar Sidorukun.
“Apartemen kepiting merupakan struktur buatan di dasar perairan yang berfungsi sebagai tempat berlindung dan berkembang biak kepiting,” ujar Eko dalam pelatihan tersebut.
“Budidaya melalui apartemen kepiting menjadi alternatif yang mampu meningkatkan populasi kepiting sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem,” lanjutnya.
BACA: Perkuat Generasi Sehat, PTFI Latih Ibu-ibu Mengolah MPASI Bergizi
Vice President External Affairs Smelter PTFI Erika Silva mengatakan bahwa pelatihan tersebut merupakan upaya meningkatkan keterampilan nelayan tradisional. Terutama, dalam mengembangkan budidaya kepiting yang lebih efisien dan bernilai ekonomi.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap nelayan memiliki alternatif usaha yang dapat meningkatkan pendapatan mereka dan nelayan dapat memiliki usaha yang lebih mandiri,” katanya.
Kepiting merupakan salah satu tangkapan utama nelayan Gresik. Tingkat permintaannya di pasar cukup tinggi. Namun, hasil tangkapan yang didominasi ukuran kecil membuat nilai jualnya rendah.
Dalam pelatihan tersebut, peserta mendapat materi pembuatan apartemen kepiting, teknik penggemukan, pemberian pakan, hingga pemantauan kondisi kepiting, serta praktik langsung.
“Pelatihan ini membuat saya paham cara membudidayakan kepiting dengan lebih efisien. Dengan pembuatan apartemen kepiting, kami berharap kepiting yang berukuran kecil dapat digemukkan sehingga bisa memiliki nilai jual yang lebih tinggi,” kata Sobirin, salah satu peserta pelatihan.
BACA: Freeport Indonesia dan Stania Tandatangani Kerjasama Jual Beli Perak dan Timbal
Pelatihan ini merupakan kegiatan ketiga yang digelar PTFI. Sebelumnya, pihak perusahaan tersebut melaksanakan pelatihan penggunaan kultur probiotik bagi petambak bandeng di Desa Banyuwangi, Karangrejo, dan Bedanten.
Pelatihan selanjutnya akan difokuskan pada pembuatan alat tangkap ramah lingkungan bagi nelayan di Desa Tanjungwidoro, Watuagung, dan Kramat.
Melalui program CSR, PTFI terus mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Gresik melalui penguatan kapasitas dan kemandirian ekonomi berkelanjutan.
