Senin, 28 January 2019 04:23 UTC
Ilustrasi. Foto: pxhere
JATIMNET.COM, Surabaya – Aktivitas pekerjaan yang padat sering membuat orang tidak bisa tidur selama 7 jam seperti yang dianjurkan. Akibatnya, beberapa penyakit seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, berisiko untuk berkembang.
Mengutip Medical News Today, penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology menemukan bahwa mengayunkan tubuh dengan lambat dan terus berulang bisa meningkatkan kualitas tidur.
Divisi Kesehatan Penduduk, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat merekomendasikan agar orang yang kurang tidur melakukan serangkaian perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kualitas tidur mereka.
BACA JUGA: Teh Ini Bisa Bantu Atasi Gangguan Tidur
Perubahan meliputi, tidur pada waktu yang sama setiap malam; bangun pada waktu yang sama setiap pagi; dan mematikan atau melepas televisi, komputer, perangkat seluler dari kamar tidur.
Selain upaya di atas, penelitian baru menunjukkan ada hal lain yang bisa dilakukan seseorang untuk memperbaiki tidur baik untuk anak-anak maupun orang dewasa, yakni dengan mengayun lembut dari satu sisi ke sisi lain.
Dua studi baru, yang dilakukan oleh para peneliti di University of Geneva (UNIGE), University of Lausanne (UNIL), dan University Hospitals of Geneva (HUG) - semuanya di Swiss - meneliti efek dari gerakan lambat dan berulang pada kualitas tidur.
BACA JUGA: Cara Menjaga Pola Tidur di Udara Dingin
Laurence Bayer, peneliti dari Fakultas Kedokteran UNIGE, bersama Profesor Sophie telah meneliti hal ini. Penelitian ini melibatkan 18 peserta muda yang sehat yang tidur di HUG Sleep Medicine Center selama 2 malam. Para peneliti mencatat tingkat jantung dan pernapasan partisipan dan menggunakan electroencephalography untuk memantau aktivitas otak mereka.
Pada malam pertama, peserta studi tidur di tempat tidur yang diayun, sedangkan malam kedua mereka tidur di tempat tidur yang tidak bergerak. "Kami mengamati bahwa para peserta kami, meskipun mereka tidur nyenyak di kedua kasus, tertidur lebih cepat ketika mereka diayunan," kata Bayer.
