Rabu, 13 March 2019 13:04 UTC
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik (tengah) usai menggelar pertemuan di Gedung Negara Grahadi. Foto: Baehaqi Almutoif
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik dalam pendirian pabrik pengolahan limbah bahan berbahaya beracun (B3).
"Ini pertemuan resmi pertama dengan Bu Khofifah, selamat. Saya sudah diberitahu program 99 hari kerja dan ini prospek untuk Jatim sangat bagus," ujar Malik usai pertemuan di Gedung Negara Grahadi, Rabu 13 Maret 2019.
Ia mengatakan ada satu agenda pembahasan dalam pertemuan itu, yakni soal proyek tempat pengelolaan limbah. Malik menyebutkan ada perusahaan di Inggris yang berminat untuk berinvestasi pada proyek tersebut.
BACA JUGA: Legislator Jatim: Pengolahan Limbah B3 Baru 35 Persen
Menurutnya, proyek pengelolaan limbah ini bersifat mendesak dan harus segera dibangun. "Kebetulan ada perusahaan Inggris yang mampu dalam industri itu dan punya keuangan untuk investasi di Jawa Timur," ungkap Malik.
Mendengar hal itu, Khofifah menyambut baik rencana investasi itu. "Sekarang berjalan. Pemerintah Inggris menyiapkan investasi di Mojokerto. Sisi keuangan sudah siap dan local content-nya (kandungan lokalnya) bisa sampai 80 persen," kata Khofifah.
Keterlibatan komponen lokal pada pabrik pengolahan limbah B3, seperti lembaga dan tenaga kerja cukup bagus bagi perkonomian di Jawa Timur. Selama ini, investasi pada industri di tanah air jarang yang melibatkan konten lokal mencapai 80 persen.
BACA JUGA: Khofifah Pastikan Penimbunan Limbah B3 di Markas Tentara Dihentikan
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Jawa Timur Aries Mukiyono menyebutkan, investasi yang dimaksud adalah pendirian pabrik pengolahan limbah B3 di Dawar Blandong, Mojokerto.
Pendirian pabrik yang telah digagas sejak masa Gubernur Jawa Timur Soekarwo itu membutuhkan anggaran Rp 500 milliar.
Bagi mantan Kepala Biro Perekonomian itu, jumlah tersebut cukup besar jika dibebankan APBD. Salah satu cara untuk bisa terealisasi dengan cara investasi dari pihak lain.
BACA JUGA: Rencana Pembangunan Tempat Pengolahan Limbah B3 di Mojokerto Lanjut
"Nanti saya mau ketemu PT JGU (BUMD yang akan menjalankan pabrik pengolahan limbah B3). Seperti apa bentuk investasi yang dibutuhkan, bakal dibicarakan kemudian," kata Aris.
Pabrik pengolahan limbah B3 di Dawar Blandong, Mojokerto dibangun di lahan seluas 50 hektar. Tahap awal 5 hektar saat ini sedang digarap. Butuh suntikan modal lagi untuk menyelesaikan proyek tersebut.
"Usulan Dubes Inggris transfer teknologi dan ahlinya dari mereka. Saya sekarang ditugasi melakukan penetrasi lebih dalam untuk menyelesaikan. Seminggu lah melakukan pembicaraan dengan PT JGU," tandasnya.