Jumat, 15 February 2019 10:33 UTC
Forum Konsultasi Bilateral (FKB) Indonesia dan Rusia di Moskow, Rabu 13 Februari 2019. Foto: Polkam.go.id
JATIMNET.COM, Surabaya - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI, Wiranto menyepakati untuk memperkuat kerja sama dengan Rusia dalam bidang keamanan, counter terorisme, keamanan siber, serta penanggulangan bencana.
Hal ini berdasarkan pertemuannya dengan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolay Patrushev, di Moskow, Rabu 13 Februari 2019.
Dalam Forum Konsultasi Bilateral (FKB) itu kedua pihak telah membahas berbagai isu-isu bilateral, regional maupun global yang menjadi kepentingan bersama.
Dalam pertemuan itu, baik Indonesia maupun Rusia sepakat untuk memperkuat kerja sama tukar menukar informasi data teroris dan sumber jalur keuangan bagi pendanaan terorisme.
BACA JUGA: Defisit Perdagangan dengan Rusia, Kemendag Dukung Ekspor Olahan Kopi
Selain itu, keduanya berkomitmen untuk memperluas kerja sama di bidang monitoring system atas lalu lintas keuangan perdagangan narkoba yang diduga menjadi sumber pendanaan kegiatan terorisme.
Dalam laman Polkam.go.id, Wiranto menegaskan komitmen Indonesia untuk terus menjalin kerjasama dalam bidang alutsista yang disertai dengan alih teknologi.
Indonesia dan Rusia juga memperkuat kerja sama dan memelihara stabilitas dan keamanan kawasan dan global, karena kawasan yang stabil dan aman akan mendorong peningkatan ekonomi dan menciptakan kesejahateraan bagi negara-negara di kawasan.
BACA JUGA: Kedubes Rusia Bantah Tudingan Jokowi Soal Propaganda Rusia
Dalam konteks itu, kata Wiranto, Indonesia menyambut baik dukungan Rusia terhadap konsep Indo-Pacific yang diajukan Indonesia yang menurut Rusia lebih realistis dan mengakui peran sentral ASEAN.
Disamping itu, Rusia juga mengharapkan dukungan Indonesia, selaku koordinator kerjasama ASEAN-Rusia saat ini, untuk mendorong terwujudnya kerjasama yang lebih konkrit antara ASEAN dengan Shanghai Cooperation Organization (SCO).
Selama berada di Moskow, Wiranto juga melakukan kunjungan ke Radio Technics Institute (RTI) dan Roscosmos (State Corporation for Space Activities) untuk melihat kemampuan tekonologi Rusia dalam penanganan, pengendalian serta memprediksi terjadinya bencana alam.
BACA JUGA: Doktor di Rusia, Pemulung Sampah di Blora
“Saya akan meminta instansi terkait di Indonesia untuk mempelajari teknologi yang dikembangkan Rusia khususnya yang terkait dengan manajemen bencana," kata Wiranto dalam pernyataan resminya, Jumat 15 Februari 2019.
Menurutnya, teknologi tersebut mampu memprediksi kemungkinan timbulnya bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Federasi Rusia M. Wahid Supriyadi, Wakil Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri Hukum Federasi Rusia serta pejabat tinggi berbagai lembaga kedua negara.