Logo

Indonesia Kekurangan 9 Juta Bakat Digital Hingga 2030

Reporter:

Kamis, 02 May 2019 12:49 UTC

Indonesia Kekurangan 9 Juta Bakat Digital Hingga 2030

ilustrasi oleh Markus Spiske / Unsplash

JATIMNET.COM, Surabaya – Kementerian Komunikasi dan Informatika membuka program “Digital Talent Scholarship 2019” yakni beasiswa untuk peningkatan keterampilan dan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia, di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

Program ini untuk memenuhi kebutuhan 650 ribu digital talent di Indonesia setiap tahun.

 “Sejak tahun 2015 hingga tahun 2030, Indonesia mengalami kesenjangan bakat digital sekitar 9 juta orang,” jelas Rudiantara pada Workshop pemanfaatan lulusan digital talent scholarship oleh Industri di Indonesia, di Jakarta, Kamis 2 Mei 2019.

"Tahun 2019 dibuka pendaftaran 25 ribu bagi calon penerima beasiswa," katanya.

BACA JUGA: Kemenkominfo Buka Pendaftaran 25.000 Beasiswa Digital Talent Scholarship 2019

Kominfo juga meluncurkan program yang sama di tahun 2018, untuk 1.000 talenta, guna mendukung visi Indonesia untuk menjadi negara ekonomi digital terbesar pada tahun 2030.

Selain itu, beasiswa ini ditujukan untuk menyediakan talenta yang dibutuhkan dalam Revolusi Industri 4.0, serta menyediakan tenaga kerja yang siap dengan perkembangan dunia digital.

“Kami bicara dengan (perusahaan) Cisco, mereka ada di Indonesia, saat merekrut teknisi mereka merasa prihatin tidak ada orang-orangnya,” cerita Rudiantara.

Perusahaan digital di Indonesia seharusnya tidak perlu mengambil tenaga kerja dari luar, karena biayanya akan lebih mahal. Sedangkan tenaga kerja di Indonesia juga sudah mulai tersedia.

BACA JUGA: Kemenristekdikti Naikkan Kuota Penerima Beaiswa Bidik Misi

“Kita punya anak-anak yang mempunyai kapasitas jika mereka diberikan fasilitas peningkatan sumber daya manusia,” ujarnya.

Rudiantara menyatakan, Kominfo bukan regulator di bidang pendidikan, sehingga pengembangan SDM khususnya digital talent menggunakan perguruan tinggi untuk pengembangan silabus dan mentor.

Program Digital Talent Scholarship 2019 memberikan kesempatan kepada 25 ribu peserta untuk mengikuti pelatihan yang dikemas dalam empat akademi. Setiap akademi memiliki kriteria tertentu bagi para pesertanya.

Akademi itu yakni Fresh Graduate Academy (FGA), yang ditujukan bagi lulusan D3, D4 dan S1 bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau yang terkait. Program itu juga terbuka bagi penyandang disabilitas.

BACA JUGA: Kemenag Cetak 5.000 Kiai Baru

Vocational School Graduate Academy (VSGA) yakni program pelatihan intensif bagi lulusan SMK.

 Coding Teacher Academy (CTA) yakni program yang ditujukan bagi para guru SMK, SMA, Madrasah Aliyah serta SMALB bidang TIK (Terbuka bagi Guru PNS dan Non PNS).

Online Academy (OA) atau program pelatihan online bagi masyarakat umum, termasuk ASN, mahasiswa dan pelaku industri.

Beasiswa ini dikelola oleh Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo, berkerja sama dengan 31 perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, 23 Politeknik dan 4 perusahaan teknologi global, antara lain AWS, Cisco, Google dan Microsoft.

BACA JUGA: Peraih Emas Asian Games Diganjar Beasiswa S2 dan S3

Kominfo juga menyiapkan kegiatan pasca pelatihan bagi peserta program. 

Targetnya untuk mempertemukan keahlian yang dimiliki talenta digital, dengan peluang kerja dan usaha di berbagai perusahaan teknologi.

Masa pendaftaran program dimulai tanggal 20 April 2019 hingga 19 Mei 2019. (ant)

 

Redaksi telah mengganti judul yang sebelumnya tertulis, Indionesia Kekurangan 9 Juta Bakat Digital Hingga 2030