Selasa, 21 January 2020 03:05 UTC
Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Suasana jelang perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek kian terasa. Lampion mulai menghiasi beberapa tempat dan tentunya kuliner khas mulai dijajakan.
Kuliner yang wajib ada di Imlek salah satunya adalah kue keranjang. Di negeri asalnya, kue manis dan kenyal ini biasa disebut Nian Gao. Kue keranjang diketahui telah berusia ribuan tahun, sejak Cina masih berbentuk dalam beberapa kerajaan.
Dikutip dari China Highlights, kue keranjang awalnya merupakan persembahan dalam ritual upacara adat, namun perlahan berubah menjadi makanan khas di festival musim semi.
BACA JUGA: Tahun Baru Cina, Hadapi di Tahun Tikus Logam
Pada musim semi dan musim gugur sekitar 722-481 sebelum Masehi, Cina masih terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil. Orang-orang pada saat itu menderita karena perang. Kemudian Raja membuat dinding untuk melindungi wilayah dari serangan dan raja mengadakan jamuan pesta untuk merayakan ide ini.
Rakyat kemudian bersuka cita dan tidak dibuat khawatir karena perang. Namun berbeda dengan Perdana Menteri Wu Zixu. Menurut Wu, perang bukan masalah yang sepele.
Tidak bisa hanya dengan membuat tembok dinding yang kuat, karena musuh bisa mengepung kerajaan dan tembok itu menjadi penghalang keras bagi rakyat sendiri.
"Jika keadaan benar-benar buruk, ingatlah untuk gali lubang di bawah dinding," kata Wu.
BACA JUGA: Makna Memandikan Arca Dewa Menjelang Imlek
Beberapa tahun kemudian setelah Wu Zixu meninggal, kata-katanya terbukti benar. Banyak rakyat yang mati kelaparan. Para prajurit pun melakukan apa yang dikatakan Wu Zixu sebelumnya dan menemukan bahwa tembok di bagian bawah dibangun dengan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan.
Makanan ini kemudian menjadi penyelamat banyak orang. Batu bata ini merupakan Nian Gao yang pertama kali. Setelah itu, orang-orang membuat Nian Gao setiap tahunnya untuk memperingati Wu Zixu. Seiring waktu berlalu, Nian Gao menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai kue Tahun Baru Cina atau di Indonesia disebut kue keranjang.
Dipercaya Mendatangkan Keberuntungan
Pada awal Dinasti Liao 907-1125, orang-orang di Cina memiliki kebiasaan memakan kue di hari pertama bulan pertama. Lalu dalam perkembangannya, seperti pada masa Dinasti Ming 1368-1644 dan Dinasti Qing 1644-1911, kue keranjang mulai menjadi santapan sehari-hari orang-orang di Cina.
BACA JUGA: Penyucian Patung Dewa di Kelenteng Sumbernaga Probolinggo Menjelang Imlek, Pengurus Wajib Puasa
Memakan kue keranjang diyakini akan memiliki makna positif yang dipercaya secara turun temurun. Kue ini menjadi simbol atas pendapatan dan jabatan yang lebih tinggi, anak-anak yang berkembang dengan baik, dan secara umum menjanjikan tahun yang lebih baik dari sebelumnya.