Sabtu, 06 April 2019 08:50 UTC
SEDIH. Keluarga Dami Supartiwi, masih berduka meski jasad anaknya, Faiqus Syamsi ditemukan dalam kondisi tulang dan kakinya saja di kawasan Lembah Kijang, Gunung Arjuno. Foto: Khaesar Glewo
JATIMNET.COM, Surabaya - Dami Supartiwi (50), ibu dari Faiqus Syamsi (17), pelajar SMKN 5 Surabaya yang hilang di Gunung Arjuno lima bulan lalu sudah mengikhlaskan kepergian anaknya.
Ia merasa tidak percaya jika anak keduanya tersebut telah ditemukan meninggal dunia dan jasadnya tinggal tulang tangan dan kakinya saja.
Dami dan keluarga masih terlihat masih shock atas peristiwa ini. Saat Jatimnet.com menemuinya di rumah duka, perempuan yang biasa disapa Wiwik ini terlihat sering melamun dengan sorot matanya yang kosong. Kakak Faiqus Syamsi, juga tak bisa menutupi kesedihan ditinggal adiknya.
BACA JUGA: Temuan Tulang di Gunung Arjuno Diduga Pelajar SMKN 5
Dari keterangan pihak keluarga, Abdul Muad serta pamannya yang memastikan temuan Basarnas di Lembah Kijang Gunung Arjuno, adalah anggota keluarganya.
Janazah Faiqus Syamsi tiba di rumah duka sekitar pukul 01.00 WIB, saat itu juga oleh pihak kelurga langsung disalatkan dan sekitar pukul 02.00 WIB dimakamkan di makam tempat pemakam Islam di Kawasan Kendangsari.
Sebelum ditemukan oleh Basarnas, keluarga juga sudah berusaha mengikhlaskan. "Setelah ketemu, kami merasa lega saja," kata Wiwik, Sabtu 6 April 2019.
Ia bersama kakaknya mengaku tidak bisa tidur malam selama dua hari terakhir. Mereka juga sempat kaget setelah mendapat kabar temuan dari Basarnas. Bahkan, pihak keluarga juga sudah menggelar acara tahlil hingga peringatan 100 harinya Faiqus.
BACA JUGA: Seminggu Pencarian Faiqus di Gunung Arjuno, Begini Harapan Keluarga
Meski sudah ditemukan, Wiwik masih terpukul lantaran saat ditemukan tidak sesuai harapannya. "Saya berharap anak saya kembali dalam kondisi sehat, tapi apa daya saya harus ikhlas apa pun kondisinya ini," ungkapnya.
Sebagai infirmasi, sekitar 7 orang siswa dari SMKN 5 Surabaya melakukan pendakian ke Gunung Arjuno, Minggu, 16 Desember 2018. Saat pendakian itu satu orang tetap tinggal di basecamp, sedangkan enam orang dibagi menjadi dua tim untuk sampai ke puncak Arjuno.
Namun saat akan menjemput temannya yang ada di basecamp, satu orang yang turut mencari itu hilang. Hingga akhirnya petugas Basarnas turun untuk mencari korban.
Setelah lima bulan, Basarnas menemukan tulang tangan dan kaki korban. Usai mengidentifikasi temuan tulang itu, pihak keluarga kemudian dipanggil dan diberi informasi ihwal temuan itu.