Rabu, 17 February 2021 02:40 UTC
BANJIR: Ratusan rumah warga yang akses jalannya terendam banjir hingga ketinggian 50 sentimeter di Dusun Gembongan, Desa Jotangan, Rabu, 17 Februari 2021. Foto : Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Hujan deras disertai angin kencang di wilayah Mojokerto, pada Selasa 16 Februari 2021 malam menyebabkan sejumlah titik banjir dan rumah rusak. Seperti di Dusun Gembongan, dan puting beliung di Dusun Jotangan, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, yang tidak pernah genangan kini banjir.
"Hujannya dari habis magrib sampai jam 11 malam. Nah, kalau airnya masuk jam 2 sampai jam 3 an itu," kata Ahmad Idris, 28 tahun, yang rumahnya kemasukkan air hingga ke dalam rumah, Rabu 17 Februari 2021.
Pria warga Dusun Gembongan, Desa Jotangan mengungkapkan, bahwa empat tahun ini tak pernah mengalami banjir. Sejak terakhir pada tahun 2016 lalu pernah diterjang banjir yang cukup parah hingga dada orang dewasa.
"Terakhir banjir tahun 2016, itu paling parah. Baru banjir lagi tahun (2021) ini. Mudah-mudah-an gak ada hujan lebat lagi, kalau hujan lagi otomatis naik lagi airnya," ucapnya sembari menuntun sepeda motornya melewati arus banjir.
Baca Juga: Hujan dan Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang hingga Banjir Bandang
Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Mochamad Zaini menjelaskan, banjir di jalanan dan sampai masuk ke rumah warga di Dusun Gembongan, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto akibat melubernya air di aliran Avour Sungai Sadar.
Akibatnya 350 warga terdampak banjir, lantaran akses jalan tergenang air dengan ketinggian hingga 10 sentimeter sampai 50 sentimeter. Sedangkan 15 rumah yang terendam banjir dengan ketinggian 10 sentimeter sampai 20 sentimeter.
"Banjir lokal merendam jalan di 350 warga dan 15 rumah warga yang terendam. Bahkan area persawahan yang berumur satu bulan masa tanam seluas 15 hektar terendam banjir," kata Zaini.
Sementara angin puting beliung di Dusun Jotangan, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari yang terjadi diperkirakan pukul 19.10 WIB, pada Selasa, 16 Februari 2021.
Baca Juga: Curah Hujan Tinggi disertai Angin Kencang, Sebabkan Pohon Tumbang dan Longsor di Mojokerto
Satu rumah milik warga Suwadi mengalami rusak berat, sedangkan satu rumah lainnya milik Kasman mengalami rusak sedang, dan 30 rumah warga alami kerusakan ringan.
Nampak sejumlah warga, TNI/Polri, BPBD, dan relawan, pada Rabu, 17 Februari 2021 pagi memperbaiki atap genteng yang mengalami kerusakan. Tak hanya itu, pepohonan yang tumbang ke badan jalan, sekolah, Masjid, hingga atap rumah warga dilakukan pemotongan dan perbaikan.
"Jaringan listrik juga sempat terputus di Desa Jotangan, dan dilakukan perbaikan langsung oleh PLN. Rencananya nanti air akan dikuras dengan pompa milik instansi terkait, jadi kita masih koordinasikan dulu," imbuhnya.
Selain itu Zaini menyebut di waktu yang sama, pada Selasa malam, pohon jenis Mahoni di Desa Ngarame, Kecamatan Pungging, dengan diameter 50 sentimeter tumbang ke badan jalan.
"Sempat menghambat lalu lintas saat itu. Untuk itu terhadap pohon tumbang agar tidak terulang kejadian serupa maka pohon yang sudah besar dan tua baik dilokasi jalan maupun dihalaman rumah warga perlu dipertimbangkan untuk dipotong," tandasnya.
