Logo

Hindari Resesi, Harga Kebutuhan Pokok di Pasaran Terus Dipantau

Reporter:,Editor:

Kamis, 10 September 2020 10:00 UTC

Hindari Resesi, Harga Kebutuhan Pokok di Pasaran Terus Dipantau

RESESI. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, saat menggelar video teleconference (vidcon) bersama para distributor di Balai Kota Surabaya yang membahas mengenai resesi di tengah pandemi Covid-19, Kamis 10 September 2020.

JATIMNET.COM, Surabaya - Pandemi Covid-19 telah menyebabkan dampak begitu besar. Salah satu yang ditimbulkan itu adalah sektor ekonomi. Jika hal tersebut terus berlanjut tanpa adanya solusi, bisa dimungkinkan kondisi perekonomian akan dapat mengalami resesi.

Menghindari hal tersebut diperlukan strategi agar tetap stabil dan terhindar, yaitu harus disiplin mengikuti protokol kesehatan di semua sektor wajib menjalankannya, agar ekonomi Surabaya tidak sampai turun

"Dari data (ekonomi) kita masih positif. Karena itu saya tidak mau trend kita turun. Makanya ini harus kita jaga, protokol kesehatan wajib tapi kita tidak boleh ekonomi menjadi turun karena itu dampaknya akan jauh lebih berat," kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, saat menggelar video teleconference (vidcon) bersama para distributor di Balai Kota Surabaya, Kamis 10 September 2020.

Untuk itu, Pemkot Surabaya tak hanya fokus menangani sektor kesehatan. Namun, sektor ekonomi juga menjadi salah satu concern utama pemerintah. "Karena itu saya berharap para distributor tolong kami dibantu untuk tetap supaya ekonomi kita jalan. Minimal itu terkait kebutuhan pangan," ujar wanita yang akrab disapa Risma itu.

BACA JUGA: Hadapi Isu Resesi, Warga Surabaya Diminta Tak Perlu Panik

Jika tren perekonomian di Surabaya cenderung menurun, maka pemkot harus menyiapkan strategi warga agar bisa survive menghadapi hal tersebut. Sebab, dampak yang ditimbulkan adanya resesi itu sangatlah besar. 

Di antaranya, PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) perusahaan, pemberhentian ekspor, minimnya daya beli masyarakat, hingga terjadinya tindakan kriminalitas. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemantauan diberlakukan kepada perusahaan atau industri yang memberlakukan PHK kepada karyawan.

Selain itu pula pengawasan terhadap harga kebutuhan pokok di pasaran juga masif dilakukan. “Karena itu saya minta ada staf yang pantau perekonomian untuk cek harga-harga di pasar. Begitu harga naik, di luar HET (Harga Eceran Tertinggi), langsung (gelar) operasi pasar," ia menerangkan.

BACA JUGA: Kota Ternate Akan Adopsi Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Kota Surabaya

Namun, langkah dalam upaya mengantisipasi terjadinya resesi di Surabaya itu harus didukung pula oleh para stakeholder atau distributor. Terutama terkait ketersediaan kebutuhan pokok sehari-hari. Makanya, ia mendorong kepada distributor agar terus mendukung pemerintah untuk bersama-sama mengantisipasi hal tersebut.

“Para distributor saya berharap tolong kami dibantu, karena jangan sampai stok kebutuhan pangan kita hanya bisa sampai beberapa bulan. Saya berharap ayo kita jaga kota ini. Karena jika ada PHK dapat berdampak pada pengangguran dan jangan sampai kota kita menjadi tidak aman,” ia mengungkapkan.

Karenanya, semua pihak harus bersama-sama menjaga stabilitas ekonomi untuk mengantisipasi terjadinya resesi di Surabaya. Terutama terkait ketersedian kebutuhan pokok sehari-hari. “Kita harus pastikan Surabaya tidak ada masalah terutama minimal kebutuhan pokok. Sehingga ekonomi kita bisa berjalan baik,” ia memungkasi.