Kamis, 30 January 2020 10:24 UTC
EVAKUASI. Petugas dari Polres Mojokerto Kota mengevakuasi AWO ke RSUD RA Basoeni untuk mengungkap identifikasi dan penyebab kematian. Foto: Karina Norhadini.
JATIMNET.COM, Mojokerto – Tim dokter RSUD RA Basoeni Mojokerto telah mengidentifikasi mayat anak laki-laki yang ditemukan di tepi sungai Kedung Ungkal. Berdasarkan pemeriksaan terungkap korban adalah AWO (14) warga Dusun Katemas, Desa Katemasdungus, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Dari hasil pemeriksaan ditemukan luka dibagian tubuh korban seperti di bagian belakang dan depan kepala. Selain itu, ditemukan luka terbuka dengan ukuran 1X1 cm di kepala bagian pelipis.
“Terdapat dua luka di bagian kepala dan ada pendarahan. Ada pula luka terbuka dengan ukuran panjang 3 cm dan lebar 2 cm di belakang kepala,” kata dr Rizka Lina Manfaati, yang merupakan Kepala IGD RSUD RA Basoeni Mojokerto, Kamis 30 Januari 2020.
Tim medis juga menemukan luka lecet pada kedua lutut dan tungkai kaki korban. Namun tidak ditemukan luka lebam akibat pukulan, meskipun ada dugaan luka benturan di belakang kepala.
BACA JUGA: Ditemukan Mayat Anak Laki-Laki Berbaju Koko di Dasar Jembatan Gumul Mojokerto
“Luka di bagian belakang kepala itu seperti bersentuhan dengan benda tajam. Tapi kami masih terus memeriksa untuk bisa memastikan penyebab luka tersebut,” Rizka Lina menambahkan.
Sejalan dengan itu, tim medis dari RSUD RA Basoeni menjelaskan kematian AWO diperkirakan enam jam sebelum dibawa ke rumah sakit atau sekitar pukul 10.00 WIB. Menurut Rizka Lina tubuh korban sudah kaku saat dilakukan pemeriksaan.
“Kesimpulan sementara, penyebab kematian korban mengalami cedera otak karena ada darah yang keluar dari bagian telinga. Tapi untuk memastikannya harus dilakukan autopsi," tandasnya.
BACA JUGA: Ditemukan Obat Kuat dan Ponsel Berisi Video Dewasa dalam Razia Pelajar
Sementara itu, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Bogiek Sugiyarto, mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Namun sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan apakah Awo menjadi korban kekerasan.
“Sementara itu (diduga pembuangan). Ditunggu dulu hasil autopsinya. Kemungkinan (autopsi) baru bisa dilakukan di Surabaya karena alatnya lebih lengkap,” ujar Bogiek. Selain dugaan pembuangan, korban diperkirakan jatuh atau mengalami kecelakaan.
Diberitakan sebelumnya ditemukan mayat di dasar Jembatan Gumul atau di tepi sungai Kedung Ungkal, Kamis 30 Januari 2020. Saat penemuan mayat mengenakan baju koko dan celana pendek motif polkadot warna abu-abu gelap.