Kamis, 16 January 2020 07:17 UTC
OBAT KUAT. Tisu magic yang diamankan petugas Satpol PP Kota Mojokerto saat menggelar razia pelajar bolos sekolah di sebuah warkop di Magersari, Kamis 16 Januari 2020. Foto: Karina Norhadini.
JATIMNET.COM, Mojokerto – Satpol PP Kota Mojokerto mengamankan belasan pelajar SMA di warung kopi diduga bolos sekolah. Dalam razia tersebut, Satpol PP mengamankan tissue magic, ponsel, rokok, dan satu rokok eleltrik atau vape.
Tissue magic merupakan obat kuat untuk berhubungan intim namun berbentuk tisu. Sementara isi dalam ponsel yang diamankan terdapat media sosial yang berisi konten dewasa.
“Kami menemukannya di tas pelajar. Untuk tissue magic masih didalami penggunaannya. Satu ponsel yang kami amankan terdapat medsos yang berisi video porno,” kata Sekretaris Satpol PP Kota Sugianto usai melakukan razia, Kamis 16 Januari 2020 sekitar pukul 09.00 WIB.
BACA JUGA: Satpol PP Kota Probolinggo Tangkap Enam Siswa SMA Bolos, Dapati Video Porno
Sugianto menjelaskan razia dilakukan di warung kopi (Warkop) yang terletak di Lingkungan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Dalam razia tersebut didapati sejumlah pelajar yang berasal dari SMAN 1 Kota Mojokerto (9 siswa) dan SMK Taman Siswa (2 siswa).
Sayangnya satu siswa SMAN 1 Kota Mojokerto yang memiliki tissue magic melarikan diri saat dilaksanakan razia. Bahkan dia meninggalkan kendaraannya. namun petugas langsung membawa kendaraan tersebut menuju kantor Satpol PP Kota Mojokerto.
“Kami menunggu (siswa) untuk mengambil kendaraannya dan menandatangani surat pernyataan,” Sugianto menambahkan.
Sementara itu, petugas Satpol PP Kota Mojokerto langsung mendata pelajar yang terjaring razia. Petugas juga menghubungi pihak sekolah dan orang tua siswa yang terjaring razia pelajar.
BACA JUGA: Satpol PP Kabupaten Mojokerto Amankan 190 Botol Miras Tanpa Izin Edar
“Pelajar yang terjaring kami minta tanda tangan surat pernyataan agar tidak mengulanginya,” tegasnya.
Razia pelajar, lanjut Sugianto, rutin dilakukan untuk menjalankan Perwali Nomor 17 Tahun 2009 tentang wajib belajar. Selain itu, Satpol PP kerap mendapat informasi dari masyarakat banyaknya pelajar nongkrong di warkop selama jam sekolah.
Ke depan pihaknya akan rutin melakukan pemantauan di warkop yang ada di Magersari. Menurutnya warkop tersebut terdapat kasur-kasur di dalam ruangannya. “Karena tidak ada kegiatan, kami belum bisa menindaklanjuti,” paparnya.