
Reporter
Rochman AriefRabu, 24 April 2019 - 08:08
Editor
Rochman Arief
MULAI NAIK. Harga bawang putih di Kota Malang mulai terpantau naik menjelang bulan Ramadan dan Lebaran. Foto: Zulkifli.
JATIMNET.COM, Malang – Harga bumbu-bumbuan di wilayah Malang Raya, khususnya bawang merah dan bawang putih menjelang bulan Ramadan 2019 naik drastic. Harga bawang merah dan putih rata-rata mencapai Rp 10 ribu-Rp 20 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang pracangan di Pasar Dinoyo, Kota Malang Jumain mengemukakan kenaikan harga bawang merah dan bawang putih sudah terjadi sejak dua pekan lalu.
“Kenaikan harga bumbu-bumbuan ini tidak hanya untuk bawang merah dan bawang putih, tetapi sejumlah komoditas lainnya juga mengalami kenaikan harga, seperti cabai merah dan tomat,” kata Jumain, Rabu 23 April 2019.
Harga bawang merah sebelum ada kenaikan, masih di kisaran Rp 23 ribu-Rp 25 ribu, dan saat ini sudah menembus Rp 35 ribu sampai Rp 36 ribu per kilogram. Sedangkan bawang putih sebelumnya di kisaran Rp 25 ribu-Rp 26 ribu, saat ini sudah mencapai Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram.
BACA JUGA: Redam Kenaikan Harga Bawang Putih, Jatim Gelar Operasi Pasar
Ia mengatakan meski harga bawang terus naik, kualitas komoditas tersebut cukup bagus. “Kualitas bawangnya juga bagus dan stoknya juga banyak. Tidak perlu khawatir kekurangan bawang, baik merah maupun putih meski saat ini sudah mendekati Ramadan dan Lebaran 2019,” katanya.
Berbeda dengan bawang, lanjut Jumain, ketika harga cabai naik, kualitasnya cenderung turun karena factor cuaca. Saat ini harga cabai merah besar mencapai Rp 32 ribu-Rp 35 ribu per kilogram, yang sebelumnya hanya Rp 24 ribu per kilogram.
Sementara itu, harga bawang bombay juga naik cukup signifikan, yakni dari Rp 18 ribu menjadi Rp 28 ribu per kilogram, cabai rawit masih stabil dengan harga Rp 18 ribu per kilogram. “Meski ada kenaikan sejumlah komoditas bumbu-bumbuan, harganya masih wajar,” tuturnya.
BACA JUGA: Di Blitar Harga Bawang Merah dan Putih Berlipat Naik
Sementara itu, Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kota Malang, Dwi Handayani Prasetyowati mengatakan, naiknya harga bahan pokok bisa memicu inflasi.
“Kalau harga kebutuhan pokok terus naik, kami akan meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menekan harga, agar inflasi di Kota Malang tidak terlalu tinggi,” paparnya.
Pada Maret 2019, BPS mencatat inflasi di Jawa Timur mencapai 0,16 persen. Dari 38 kota dan kabupaten Jatim, inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang, yakni 0,36 persen. Komoditas yang berperan terhadap inflasi, di antaranya tarif angkutan udara, bawang putih dan bawang merah. (ant)