Logo

Hakim PN Surabaya dan Istrinya Meninggal Dunia karena Covid-19

Reporter:,Editor:

Rabu, 16 September 2020 13:20 UTC

Hakim PN Surabaya dan Istrinya Meninggal Dunia karena Covid-19

RAPID TEST. PN Surabaya kembali menggelar rapid test Covid-19 secara mandiri untuk seluruh pegawai dan honorer, Senin 3 Agustus 2020. Foto: PN Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Kabar duka menyelimuti Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Salah satu hakim yang bertugas meninggal dunia.  

Informasi yang diterima Jatimnet.com, hakim tersebut bernama Mochamad Arifin, yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Sebelumnya, istri Arifin juga meninggal dunia akibat Covid-19. 

Dalam siaran persnya, juru bicara PN Surabaya Martin Ginting membenarkan kabar meninggalnya salah satu hakim PN Surabaya itu.

"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah salah satu hakim PN Surabaya, anggota IKAHI, almarhum Mochamad Arifin. Tadi pagi dini hari sekitar pukul 00.45 di salah satu rumah sakit di Semarang," ujar Martin, Rabu 16 September 2020. 

BACA JUGA: Memutus Mata Rantai Covid-19, PN Surabaya Kembali Gelar Rapid Test

Ia juga membenarkan hakim berusia 56 tahun itu terpapar Covid-19. Dua pekan sebelumnya, Arifin mengambil cuti karena istrinya sakit.

Istrinya dirawat di salah satu rumah sakit di Semarang. Tanggal 7 September 2020, istrinya meninggal dunia akibat Covid-19. 

Martin mengatakan pimpinan PN Surabaya telah menginstruksikan untuk melakukan tes swab massal dan tidak sampai menutup pelayanan PN. “Pelayanan PN Surabaya akan tetap berjalan namun akan membatasi jumlah pengunjung. Karena pihak PN tetap rutin menggelar tes swab massal," katanya. 

BACA JUGA: Sembilan Pegawai PN Surabaya Reaktif, Satu Hakim Positif Covid-19

Protokol kesehatan tetap dilakukan secara ketat. Jumlah pengunjung dibatasi. Hanya mereka yang berkepentingan yang diizinkan masuk seperti aparat keamanan, jaksa, pengacara, dan wartawan. 

Salah satu pegawai di bagian Humas PN Surabaya, Safri Abdullah, mengatakan almarhum Arifin sebelumnya bertugas di PN Jakarta Barat. 

"Orangnya dikenal baik dan terlihat sehat-sehat saja sebelumnya," kata dia.