Logo

Hai Perempuan jadi Penyintas dengan Kreativitas

Reporter:,Editor:

Kamis, 08 April 2021 03:40 UTC

Hai Perempuan jadi Penyintas dengan Kreativitas

Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret serta Hari Kartini pada 21 April, Cendera.mata House of Sampoerna (HoS) menyelenggarakan Table Top “Hai Perempuan” bekerjasama dengan 8 UMKM yang dikelola perempuan Surabaya.

JATIMNET.COM, Surabaya - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional, terutama dalam kondisi pandemi saat ini.

Berbagai cara kreatif pun dilakukan oleh pelaku usaha, agar bisnis yang dijalankan tetap bertahan. Nah hal ini rupanya tidak lepas dari sosok-sosok perempuan tangguh dibalik usaha tersebut.

Dengan semangat Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret serta Hari Kartini pada 21 April, Cendera.mata House of Sampoerna (HoS) menyelenggarakan Table Top “Hai Perempuan” bekerjasama dengan 8 UMKM yang dikelola perempuan Surabaya.

Manajer House of Sampoerna Rani Anggraini mengatakan, program ini diselenggarakan pada tanggal 31 Maret - 30 April 2021. "Bagi sahabat HoS yang berminat, dapat belanja dari rumah dengan melihat contoh produk dan langsung memesan ke masing-masing kontak UMKM yang tertera pada website houseofsampoerna.museum," kata Rani, Kamis 8 April 2021.

Baca Juga: Gandeng Michael Ganda, HoS Gelar Webinar Bisnis E-Commerce

Adapun 8 mitra UMKM yang dikelola perempuan Surabaya adalah Banyu Urip, Bengkel Kriya Daun, Dingklik Java Ethnic, Handy Mondy, Jay Way Handicraft, Kabuta, Leny’s Collection, dan RSTM.

"Batik Banyu Urip didirikan oleh Sunarsih. Ia fokus mengembangkan batik Nusantara menjadi aneka produk seperti baju batik untuk pria dan wanita, kain batik, tas, dompet, syal dan kemeja," ia menjelaskan.

Sementara Dingklik Java Ethnic didirikan oleh Sri Marilin, dengan fokus usahanya membuat sandal hias, tas dan dompet dengan motif batik dan budaya Jawa. Sedangkan Handy Mondy didirikan oleh Monica Harijati dengan fokus usaha kerajinan tangan dari adonan clay dan kuliner.

"Adapula Jay Way Handicraft yang diprakarsai oleh Yayuk Widayati. Ia memproduksi berbagai produk fashion dan aksesoris seperti tas, dompet, clutch dan bross. Bahkan, Yayuk juga menyulap bahan seperti karung goni, anyaman pandan, kulit kayu yang dipadukan dengan batik atau brokat dengan teknik sospeso," ia memaparkan.

Baca Juga: Menikmati Tur Virtual Kuliner Khas Tionghoa di Surabaya

Selanjutnya, ada Kabuta oleh Diana Sari Novianti yang membuat jepit rambut, kaos, tas, bantal, dan handuk yang semuanya menggunakan aplikasi sulam perca, serta kuliner.

Berbeda dari Kabuta, Leny’s Collection memilih enceng gondok dan batang pisang untuk dijadikan souvenir cantik dan ramah lingkungan. "Terakhir ada Kristyana yang mendirikan brand lokal RSTM untuk souvenir kaos di Surabaya, dengan desain bludru seperti velvet," ia menguraikan.

Sebagai informasi, Cendera.mata HoS sejak 2009 mengangkat konsep baru sebagai salah satu pusat penjualan dan promosi produk dan kerajinan para pengusaha muda dan UMKM Jawa Timur.

Seperti kaos dan cinderamata khas Surabaya, batik, tenun dan kerajinan, serta buku karya penulis Jatim. Secara berkala Cendera.mata HoS juga menggelar bazar dan Table Top beragam produk UMKM.