Logo

Gunakan Batu Kali, Revitalisasi Pedestrian Jalan Karet Surabaya Tuntas

Reporter:,Editor:

Jumat, 12 July 2019 06:35 UTC

Gunakan Batu Kali, Revitalisasi Pedestrian Jalan Karet Surabaya Tuntas

KUNO. Pedistrian Jalan Karet yang dibangun dengan berbahan batu kali terkesan kuno . Foto: Khoirotul Lathifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyelesaikan revitalisasi pedestrian di Jalan Karet Surabaya. Uniknya, pedestrian tersebut terbuat dari batu kali yang disusun rapi. 

Dengan konsep itu, Jalan Karet tampak terkesan kuno. Hal itu senada dengan rencana pemkot yang akan menjadikan kawasan tersebut sebagai wisata kota tua. 

Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Iman Krestian menyampaikan, petugas lapangan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (DPUBM) telah melakukan pengecekan, pada Selasa 9 Juli 2019 lalu.

Pengecekan tersebut menjadi tanda pengerjaan pedestrian tersebut telah final.

BACA JUGA: Bola Cantik di Jalur Pejalan Kaki

“Jadi pengecekan pedestrian, melihat penerangan jalan umum (PJU) nya menyala atau tidak, lalu sama pohonnya juga dicek semua sama Dinas PU,” kata Iman, saat dikonfirmasi melalaui telepon, Jumat 13 Juli 2019.

Saat ini Jalan Karet semakin tampak eksotik karena bangunan dan gedung kuno berjajar di sepanjang jalan sepanjang kurang lebih 300 meter. 

Keunikan lainnya, menurut Imam, yakni desain tutup lubang saluran air.

Jika di Jalan Tunjungan terdapat gambar ikan Suro dan Buaya yang melingkar, maka penutup gorong-gorong di jalan ini terlihat sederhana dengan garis melingkar warna kuning layaknya ukiran pada kain batik. 

BACA JUGA: Upaya Pemkot Surabaya Kurangi Kemacetan Dengan Pedestrian

Kemudian, di bagian sisi luar lingkaran terdapat tulisan Pemerintah Kota Surabaya, dan bagian tengah terdapat logo Kota Madya Surabaya. 

“Sudah slesai semua ya saya rasa, tinggal pembersihan saja nanti oleh rekan-rekan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH),” jelasnya.

Iman juga mengatakan proses selanjutnya adalah melakukan pengecatan bangunan di sekitar Jalan Karet. 

Mimpi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyulap kampung di sepanjang Jalan Karet dan Jalan Panggung menjadi kawasan khusus wisata kuno itu akhirnya dapat terwujud.

BACA JUGA: Mengenal Rumah Abu Han, Maskot Kota Tua Surabaya

Kedua jalan tersebut akan terintegrasi dengan Jalan Kembang Jepun yang sejak dulu menjadi kawasan pecinan dan jalur perdagangan saat zaman Hindia Belanda. 

Di wilayah ini juga terdapat Kya-kya atau kios kuno di Kampung Pecinan.

Ketiga jalan itu akan menjadi Kampung Heritage khusus, di mana bangunan kuno masih bisa dijumpai di sepanjang jalannya. 

“Ini tinggal pemavingan Jalan Panggung yang belum selesai, saat ini masih dalam pengerjaan kontraktor,” katanya.