Logo

Gugus Tugas Covid-19 Jatim Lakukan Rapid Test Pengunjung Cafe

Reporter:,Editor:

Selasa, 14 April 2020 05:52 UTC

Gugus Tugas Covid-19 Jatim Lakukan <em>Rapid Test</em> Pengunjung Cafe

TES CEPAT. Tim Gabungan melakukan rapid test terhadap pengunjung di salah satu cafe di Surabaya sebagai langkah preventif pencegahan virus corona sekaligus penerapan physical distancing pada Senin 13 April 2020. Foto: Baehaqi Almutoif.

JATIMNET.COM, Surabaya - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur bergerak bersama TNI/Polri. Tim gabungan ini melakukan patroli di sejumlah titik keramaian di Kota Surabaya, pada Senin 13 April 2020 malam. 

Mereka yang masih terlihat nongkrong hingga malam hari diharuskan ikut rapid test. Dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), tim kesehatan menggelar tes cepat pendeteksi awal covid-19 di tempat. 

"Patroli berskala besar ini merupakan hasil dari rapat koordinasi bersama Bapak Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Selasa 14 April 2020. Dia menambahkan langkah ini sebagai upaya preventif dan promotif mencegah penyebaran virus corona atau covid-19. 

BACA JUGA: DPRD Jatim Minta Realisasi Dana Covid Rp2,3 Triliun Tak Tumpang Tindih

Gencarnya sosialisasi virus corona ini, kata Khofifah, dilakukan usai melonjaknya pasien positif baru di Kota Pahlawan. Dalam dua hari terakhir, laju pertambahan pasien positif melonjak 111, dari 97 menjadi 208 orang. 

Kenaikan ini juga dibarengi dengan tambahan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang mencapai 523 orang. "Karena itu kami bekerja sama dengan TNI/Polri, dalam hal ini Polrestabes Surabaya. Kami melakukan sosialisasi, dan melakukan rapid test pada masyarakat yang keluar rumah, tanpa alasan urgent," imbuhnya.

Tim gabungan melakukan penyisiran di sejumlah cafe mulai Wonokromo, Ngagel, Penjaringan Sari hingga kawasan Citraland. Dari empat lokasi tersebut, masih dijumpai sejumlah orang nongkrong, seperti di Wonokromo. 

BUKAN UJI NYALI. Salah satu petugas mengambil sampel darah saat rapid test di salah satu cafe di Surabaya, Senin 13 April 2020. Foto: Baehaqi Almutoif.

Selanjutnya tim memberikan edukasi dan diminta menjalani rapid test covid-19. Ini sebagai langkah awal untuk mengetahui apakah ada di antara kerumunan massa di titik tersebut yang terindikasi positif penyakit dengan nama lain SARS CoV-2.

Apabila ditemukan hasil positif,  mereka langsung dibawa ke rumah sakit milik Pemprov Jatim dengan ambulans yang sudah disediakan. Mereka akan dikarantina di rumah sakit sambil dilakukan swab PCR. Apabila hasil screening rapid test-nya negatif, warga diperbolehkan pulang. 

"Hasil tes yang kami lakukan, dengan alat yang kami bawa, rata-rata hasilnya negatif. Jika ditemukan positif, yang lain mendapatkan perhatian sebagai ODP," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi. 

BACA JUGA: Angka Kriminalitas Turun Selama Pandemi Covid-19

Pria yang juga Direktur Utama RSUD Dr Soetomo itu menjelaskan bahwa timnya terlebih dahulu melakukan pendataan setiap warga yang dites. Data tersebut dianggap sangat penting, meski hanya mencatat nama dan alamat warga.

Langkah ini diharapkan efektif untuk melakukan pencegahan penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, Hubei, Cina itu. Terutama untuk mendorong masyarakat tetap di rumah, menjalankan physical distancing, dengan tidak berkerumun guna menekan angka penyebaran virus.

"Covid-19 ini memang bisa sembuh dengan ketahanan tubuh yang baik. Tapi penularan virus ini sangat cepat. Kami tidak akan bisa menyelesaikan kuratif kalau preventifnya tidak ditangani. Jika penyebarannya tidak ada, artinya tidak ada penularan dan kasusnya bisa habis," Joni memungkasi.