Logo

Gubernur Khofifah: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Tetap Wajib Terapkan Protokol Kesehatan

Reporter:,Editor:

Selasa, 18 August 2020 10:20 UTC

Gubernur Khofifah: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Tetap Wajib Terapkan Protokol Kesehatan

PENINJAUAN. Gubernur Jatim, Khofifah Saat Meninjau Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Kota Probolinggo. Foto: Zulkiflie

ATIMNET.COM, Probolinggo - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, kunjungi dua sekolah menengah atas yang ada di Kota Probolinggo, Selasa 18 Agustus 2020. Dua sekolah tersebut, yakni SMKN 2 di Jalan Mastrip Kota Probolinggo dan SMAN 2 yang berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantara 1, Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran.

Kunjungan sendiri dilakukan Khofifah, guna meninjau langsung uji coba pembelajaran tatap muka terbatas pada dua sekolah di kota setempat. Di SMKN 2 merupakan sekolah kejuruan, Gubernur Khofifah menyebutkan pembelajaran model daring di sekolah setempat tidak cocok diterapkan. 

Pasalnya SMKN merupakan sekolah yang model pembelajarannya, banyak mengaplikasikan antara teori dengan praktek. “Untuk itu dipilihlah uji coba belajar mengajar tatap muka langsung dan terbatas, namun secara bertahap," kata Khofifah.

Khofifah menjelaskan, mekanisme uji coba pembelajaran tatap muka terbatas, yakni membatasi jumlah siswa yang belajar. Dimana jika dalam satu kelas ada 36 siswa, maka siswa yang ikut belajar tatap muka hanya 9 orang.

BACA JUGA: Puluhan Siswa di Sekolah ini Tidak Ikut Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

"Artinya dalam dua Minggu, siswa yang sama hanya mengikuti dua kali tatap muka. Atau siswa bergantian sekolahnya, termasuk masalah jam masuknya," ujar Khofifah.

Tak hanya pengaturan jumlah siswa, mereka yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka, diwajibkan suhu tubuhnya diukur, apabila mencapai angka 37,3 siswa disarankan pulang. Selain itu kedatangan siswa yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka, dibuat per shift, dan pembelajaran berakhir, setelah empat jam.

Namun demikian, Khofifah menyebut, pembelajaran tatap muka baru bisa dilakukan atas persetujuan bupati dan wali kota. Dan wilayah Kota Probolinggo sendiri masuk zona oranye, sehingga pembelajaran tatap muka bisa dilakukan 25 persen saja.

Sementara Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin yang ikut mendampingi kunjungan Khofifah menyampaikan, pihaknya sebenarnya ingin membuka kelas normal seperti biasanya.

BACA JUGA: Uji Coba Sekolah SMA/SMK Tidak Berlaku untuk Surabaya dan Sidoarjo

Hanya saja, demi mengedepankan protokol kesehatan guna kebaikan bersama, pembelajaran tatap muka akan dilakukan secara bertahap.

"Kami masih mempertimbangkan adanya Covid-19 ini, sehingga tetap melakukan pembelajaran secara daring. Namun tidak menutup kemungkinan pembelajaran tatap muka, akan kami upayakan," katanya.

Apalagi sebut Wali Kota Hadi, pihaknya masih menunggu hasil polling wali murid yang setuju dan tidaknya, adanya pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Semoga hasilnya segera keluar, yang terpenting masyarakat tetap disiplin memakai masker, apabila sudah masuk zona hijau kita bisa segera buka kembali kelas tatap muka,” tandasnya.

Selain kunjungan kerja, kedatangan Gubernur Jawa Timur Khofifah ke Kota Probolinggo juga menyerahkan bantuan sebanyak 2.000 masker kain dan 500 face shield, pada SMKN 2 dan SMAN 2 Kota Probolinggo.