
Reporter
A. BaehaqiSenin, 17 Agustus 2020 - 04:40
Editor
Bruriy Susanto
SEKOLAH TATAP MUKA. Kepala Dindik Jatim Wahid Wahyudi menjelaskan mengenai uji coba sekolah tatap muka di jenjang SMA/SMK dan SLB tidak berlaku untuk Surabaya dan Sidoarjo. Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Dindik Jatim Wahid Wahyudi memastikan uji coba sekolah tatap muka untuk jenjang SMA, SMK dan SLB, Selasa 18 Agustus 2020 belum berlaku di Surabaya dan Sidoarjo.
Menurut Wahid, dua daerah itu masih zona merah. Meski dalam peta risiko Satgas Covid-19 per Senin 17 Agustus 2020, Surabaya sudah masuk zona orange. "Surabaya dan Sidoarjo belum karena zona merah. Zona merah belum dibuka. Tapi semua fleksibel sesuai kondisi masing-masing," ujar Wahid di temui di Gedung Negara Grahadi, Senin 17 Agustus 2020.
Dindik Jatim sendiri memang belum memutuskan membuka kembali sekolah. Selain tidak diperuntukkan bagi zona merah, pembukaan aktivitas belajar mengajar harus mengantongi sejumlah syarat wajib.
BACA JUGA: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Siswa Luar Kota Wajib Rapid Test
Sekolah tingkat SMA, SMK, dan SLB sederajat harus mendapat izin dari satuan tugas Covid-19 di masing-masing kabupaten/kota. Kemudian siswa yang masuk harus mendapatkan persetujuan dari wali murid. "Bagi yang tidak mendapatkan izin dari orang tua, tetap akan dilaksanakan pengajaran jarak jauh," tegasnya.
Dua syarat wajib yang disebutkan Wahid tersebut harus disampaikan kepada kepala sekolah dan kepala cabang dinas di setiap wilayahnya. "Ini berlaku hanya untuk SMA SMK SLB dan setingkat SMA. Tidak berlaku untuk SD dan SMP," terangnya.
Hanya saja, Wahid tidak menyebut secara pasti berapa sekolah yang akan melangsungkan belajar tatap muka besok. "Ini akan kordinasi terus," tegasnya.
BACA JUGA: Kepala Sekolah dan Guru Diimbau Siap Hadapi New Normal
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dijadwalkan, akan meninjau langsung pelaksanaan hari pertama uji coba terbatas, yakni SMAN 2 dan SMKN 2 Kota Probolinggo.
“Besok ibu gubernur akan mengunjungi hari pertama uji coba terbatas yang perkelas siswanya 9 hingga 18 siswa per kelas, yaitu ke SMAN 2 Probolinggo, SMK Negeri 2 Kota Probolinggo,” imbuhnya.
Sekolah yang membuka belajar tatap muka nantinya akan dievaluasi pada akhir Agustus. "Hasilnya kita akan evaluasi di akhir Agustus,” tandasnya.