Logo

Kepala Sekolah dan Guru Diimbau Siap Hadapi New Normal

Reporter:,Editor:

Kamis, 13 August 2020 08:40 UTC

Kepala Sekolah dan Guru Diimbau Siap Hadapi New Normal

SUPOMO: Kepala Dispendik Surabaya, Supomo. Foto: Dokumen

JATIMNET.COM, Surabaya - Di tengah pandemi Covid-19, para kepala sekolah dan guru-guru Sekolah Dasar (SD) mendapatkan pembekalan melalui video teleconference, Kamis 13 Agustus 2020.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo mengatakan bahwa pembekalan kali ini dikhususkan kepada kepala sekolah dan guru-guru SD di wilayah Surabaya Utara. Pembekalan yang diberikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini itu terkait penekanan supaya guru-guru itu siap menghadapi new normal.

“Dengan penuh kesadaran, mereka diharapkan dapat membekali dirinya di tengah pandemi ini, sehingga nanti ada perubahan perilaku,” kata Supomo, Kamis 13 Agustus 2020.

Selain itu, pemberian pembekalan kali ini juga dimaksudkan agar para kepala sekolah dan guru-guru ini lebih sadar menghadapi pandemi Covid-19. Sebab, para guru ini sangat dibutuhkan oleh anak-anak, Kota Surabaya dan bahkan sangat dibutuhkan oleh negara.

BACA JUGA: Di Balik Wifi Gratis Wilayah Kecamatan Tambaksari Surabaya

Supomo juga memastikan bahwa video teleconference kali ini diikuti oleh sekitar 500 kepala sekolah dan guru-guru yang masuk dalam aplikasi. Namun, ia yakin yang menyimak pembekalan itu cukup banyak dan jumlahnya lebih dari 500 orang, sebab ada beberapa sekolah yang memfasilitasi layar lebar, sehingga bisa diikuti oleh banyak guru.

“Acara pembekalan semacam ini akan terus kami gelar supaya para guru siap menghadapi new normal, dan kita berharap mereka semuanya selalu sehat,” ia menandaskan.

Sementara, dari rumah dinasnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pembekalan dan meminta para guru itu untuk selalu berhati-hati di tengah pandemi Covid-19 ini. Bahkan, ia meminta supaya guru-guru itu mengurangi keluar rumah.

Jika terpaksa keluar rumah, maka harus menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, bawa hand sanitizer, pakai kacamata dan sering cuci tangan.

BACA JUGA: Selama Pandemi, Sistem Pembelajaran SD dan SMP Surabaya Difasilitasi Melalui Televisi

“Jika ada juga harus menggunakan sarung tangan. Kemudian setelah pulang, kita harus membersihkan diri, mulai membersihkan tangan, rambut, muka dan kalau perlu langsung mandi,” kata wanita yang akrab disapa Risma ini.

Selain itu, ia juga meminta mereka supaya tidak ada lagi pembagian makanan di sekolah dan tidak boleh berjabat tangan. Sebab, virus ini sangat mudah menular, sehingga perlu hati-hati. “Kalau kita tidak membagi makanan dan tidak berjabat tangan bukan berarti kita tidak sopan, justru ini demi melindungi kita bersama-sama,” ia menjelaskan.

Nah, apabila ada guru yang memiliki penyakit penyerta, maka diharapkan untuk izin tidak masuk sekolah. Bahkan, ia meminta mereka yang memiliki penyakit penyerta itu untuk bersurat kepada Dispendik Surabaya untuk memohon izin tidak masuk kerja.

“Tidak perlu datang ke kantor, tidak apa-apa saya izinkan, karena ini bahayanya besar sekali,” ia mengingatkan.

Di samping itu, ia juga meminta para guru itu supaya tidak ragu untuk melakukan isolasi apabila sudah terpapar Covid-19. Bahkan, ia juga menyampaikan sudah disiapkan isolasi di Hotel Asrama Haji.
“Masalah biayanya jangan dipikirkan, karena itu gratis. Jadi, saya mohon kepada semuanya untuk selalu menjaga diri supaya tidak ada lagi yang tertular virus ini,” ia memungkasi.