Logo

Selama Pandemi, Sistem Pembelajaran SD dan SMP Surabaya Difasilitasi Melalui Televisi

Reporter:,Editor:

Selasa, 04 August 2020 11:40 UTC

Selama Pandemi, Sistem Pembelajaran SD dan SMP Surabaya Difasilitasi Melalui Televisi

BELAJAR LEWAT TELEVISI. Salah seorang guru memberikan materi mata pelajaran dengan sistem literasi melalui media televisi.

JATIMNET.COM, Surabaya - Selama pandemi Covid-19, sistem belajar mengajar di Kota Surabaya akan berubah dengan memanfaatkan teknologi. Hal itu dilakukan untuk menekan, mencegah dan memutus mata rantai sebaran Covid-19 di Kota Pahlawan.

Langkahnya yakni Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menggandeng stasiun televisi swasta dalam menyediakan akses literasi pembelajaran melalui daring. Akses literasi melalui televisi lokal tersebut, dapat dimanfaatkan secara gratis oleh pelajar jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kepala Dispendik Surabaya, Supomo mengatakan, meski di tengah pandemi Covid-19, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi anak-anak. Salah satunya, yakni melalui akses pembelajaran di televisi.

"Walaupun di dalam suasana yang sangat terbatas, kualitas (pembelajaran) ini diperlukan agar anak-anak kita semakin pintar. Kerjasama bersama televisi itu adalah varian pilihan dengan harapan semua anak-anak Surabaya bisa belajar dengan mudah," kata Supomo, Selasa 4 Agustus 2020.

BACA JUGA:

Meski demikian, Dispendik Surabaya sebelumnya juga menyediakan akses literasi belajar bagi siswa jenjang SD dan SMP. Baik itu melalui online maupun offline dengan memberikan tugas setiap minggu kepada anak-anak.

"Itu semua kita lakukan supaya kualitas pembelajarannya bagus. Mereka (anak-anak) tidak bosan. Dengan demikian pembelajaran ini berjalan dengan menarik," ia menerangkan.

Supomo pun menjelaskan bahwa para pengajar di program belajar melalui televisi tersebut, diisi oleh para guru berdasarkan mata pelajarannya. Pengajar itu berasal dari sekolah negeri maupun swasta di Surabaya. Bahkan, pihaknya juga telah mengatur jadwal mata pelajarannya sedemikian rupa.

"Ada guru dari sekolah negeri, ada dari swasta, bergantian jadwalnya. Realisasinya baru mulai Senin (3 Agustus 2020) kemarin," ia menjelaskan.

BACA JUGA: 21 SMPN di Surabaya Direncanakan Mulai Sekolah Tatap Muka 

Namun, jika nantinya pandemi Covid-19 telah hilang dan sistem pembelajaran melalui televisi ini masih diminati anak-anak, tidak dimungkinkan akses belajar melalui layanan tersebut akan diteruskan.

"Misal Covid-19 sudah hilang, kalau pembelajaran itu masih diminati kenapa tidak? Karena anak-anak ada yang kesulitan kalau hanya kemudian dengan online, terus karena ada kebosanan sehingga kita cari varian, mudah-mudahan mereka (anak-anak) semangat belajar," ia mengungkapkan.

Sementara itu, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (Kabid GTK) Dispendik Surabaya, Mamik Suparmi menjelaskan bahwa dua stasiun televisi swasta yang digandeng dalam menyediakan akses literasi belajar tersebut yakni TV-9 bagi siswa jenjang SMP dan SBO TV untuk siswa SD.

"Antusiasnya luar biasa. Saat interaktif, banyak sekali yang telepon, anak-anak sangat antusias," kata Mamik.

BACA JUGA: BALAI RW DAN BLC AKAN JADI TEMPAT BELAJAR BARU BAGI ANAK KURANG MAMPU

Bahkan, sebelum mengakhiri pembelajaran, guru selalu memberikan layanan tanya jawab interaktif bagi siswa. Mereka dapat mengajukan pertanyaan kepada pengajar melalui telepon interaktif. Tak hanya itu, sebelum menutup pembelajaran, guru biasanya memberikan penugasan kepada siswa untuk dikerjakan di rumah dan dikumpulkan minggu depan.

"Untuk mengetahui apakah indikator pembelajaran hari ini sudah tercapai apa belum. Sedangkan siswa secara interaktif menjawab pertanyaan guru melalui telepon interaktif. Ini yang disebut penilaian formatif," ia menuturkan.

Mamik menambahkan, untuk tahapan belajar melalui televisi sendiri, dimulai dari salam pembuka, motivasi dan apersepsi, materi inti, serta tanya jawab atau penilaian formatif. Kemudian, tahapan selanjutnya adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan atau rangkuman singkat pembelajaran hari ini.

“Selanjutnya adalah penugasan untuk pertemuan berikutnya dan salam penutup," ia memungkasi.