Selasa, 22 January 2019 02:14 UTC
Ilustrasi gempa bumi.
JATIMNET.COM, Jakarta - Gempa bumi berkekuatan 6.2 Skala Richter (SR), mengguncang wilayah Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 22 januari 2019 pukul 06.59 WIB.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Waingapu, Arief Tyastama mengatakan, gempa tersebut dengan episentrum terletak pada 10.52 Lintang Selatan dan 119.05 Bujur Timur.
“Pusat gempa berada di 146 kilometer barat daya Sumba Barat Daya dengan kedalaman 10 kilometer,” kata Arief.
Hingga saat ini belum ada laporan tentang adanya kerusakan yang diakibatkan gempa di Sumba Barat Daya.
Pasca gempa bumi berkekuatan 6.2 SR, gempa bumi susulan berkekuatan 5,2 SR dilaporkan mengguncang Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) pukul 07.08.35 WIB.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kampung Baru Kupang, Robert Wahyu mengatakan, gempa tersebut dengan episentrum terletak pada 10.26 Lintang Selatan (LS) dan 119.10 Bujur Timur (BT).
#Gempa Mag:6.2, 22-Jan-19 06:59:21 WIB, Lok:10.52 LS,119.05 BT (103 km BaratDaya SUMBABARAT-NTT), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG pic.twitter.com/U5FcnEKspp
— BMKG (@infoBMKG) 22 Januari 2019
Gempa tersebut terjadi pada kedalamannya 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami, tambahnya.
Sementara pusat gempa berada pada 74 km barat daya Sumba Barat, 80 km Barat Daya Sumba Barat Daya, 108 km Barat Daya Sumba Tengah, 382 km Tenggara Mataram, 1.437 km Tenggara Jakarta.
BMKG juga mencatat terjadi gempa susulan ketiga di wilayah itu dengan kekuatan 3,7 SR terjadi pada pukul 07.24.58 WIB.
Gempa tersebut berlokasi pada 10.36 LS, 119.01 BT pada 89 km Barat Daya Sumba Barat dengan kedalaman 6 km.
Hingga saat ini belum ada laporan tentang adanya kerusakan yang diakibatkan gempa di Sumba Barat.
BACA JUGA: BNPB Minta Alat Deteksi Tsunami Jadi Obyek Vital Nasional
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyebutkan, hingga pukul 07.26 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 5,2 dan magnitudo 3,2 SR.
“Setelah dilakukan pemutakhiran gempa bumi menjadi magnitudo 6,0 dengan episenter pada koordinat 10,4 Lintang Selatan dan 119,06 Bujur Timur,” ujar Rachmat.
Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 92 kilometer arah Barat Daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Propinsi NTT pada kedalaman 47 kilometer.
Menurut Rachmat, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Sumba Barat ini dibangkitkan oleh sesar naik (Thrust Fault).
BACA JUGA: Warga Surabaya Dilatih Simulasi Dan Mitigasi Gempa Bumi
Berdasarkan laporan masyarakat, gempabumi ini dirasakan di daerah Tambolaka IV-V MMI, Waingapu, Sumbawa dan Bima III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.