Selasa, 30 December 2025 00:30 UTC

Kabasarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto Pantai pelabuhan Ketapang saat libur Nataru. Foto: Pemkab Banyuwangi
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Search and Rescue (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohamad Syafii mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca buruk hingga beberapa hari ke depan.
Potensi cuara buruk ini dapat memicu bencana hidrometeorologi. Tak terkecuali, pada sektor pelayaran yang perlu mendapat perhatian lebih pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2025. Apalagi, frekeunsi pelayaran dipastikan meningkat pada momentum tahunan tersebut.
"Kami juga mengimbau agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi. Masyarakat bisa memantau update cuaca yang bisa diakses di BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)," katanya saat meninjau kesiapan Pelabuhan Ketapang- Gilimanuk pada angkutan Nataru, Senin, 29 Desember 2025.
Dalam peninjauan itu, Syafii didampingi oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto. Setelah tiba, rombongan langsung menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
BACA:Nataru di Jatim Dibayangi Cuaca Ekstrem yang Memicu Bencana Hidrometeorologi
Di sana, para pejabat itu menggelar rapat koordinasi lintas instansi. Tak ketinggalan, peninjauan ke sejumlah titik layanan juga dijalankan. Mulai dari jalur masuk kendaraan, ruang tunggu penumpang, hingga Posko Pelayanan Terpadu Nataru.
"Kami hadir bersama Ibu Gubernur dan Bapak Kapolda untuk memantau langsung kesiapsiagaan Natal dan Tahun Baru. Alhamdulillah, semua yang direncanakan berjalan dengan baik dan lancar," ujar Kepala Basarnas.
Gubernur Jatim menambahkan, kesiapan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan seluruh unsur pengamanan di Pelabuhan Ketapang sudah sangat baik. Perencanaan dan pelaksanaan layanan penyeberangan selama Nataru juga berjalan sesuai harapan.
Terkait potensi hidrometeorologi, Khofifah menjelaskan berdasarkan data BMKG Juanda, sekitar 20 persen curah hujan terjadi pada Desember. Potensi itu akan meningkat menjadi 58 persen pada Januari, dan sisanya 22 persen diperkirakan turun pada Februari.
"Karena itu, Pemprov Jatim telah melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sejak 5 Desember lalu hingga 31 Desember 2025," terangnya.
Kapolda Jatim menambahkan, pengamanan Nataru difokuskan pada pelayanan. Seluruh instansi, kata dia, disatukan dalam satu tujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
"Dengan kolaborasi semua pihak, kami ingin memastikan aktivitas masyarakat di akhir tahun bisa berjalan aman dan nyaman," ujar Nanang.
Ia menambahkan, tren wisata di Jawa Timur saat ini cukup tinggi, termasuk di Banyuwangi. Maka, kesiapsiagaan personel terus ditingkatkan, terutama untuk mengantisipasi lonjakan arus balik dan potensi gangguan akibat cuaca.
"Semua langkah taktis sudah kami siapkan, termasuk eskalasi personel jika dibutuhkan. Kami siaga penuh untuk memastikan libur Nataru ini berjalan aman hingga selesai," ujarnya.
BACA: Jatim Terdampak Cuaca Ekstrem, Ini Peringatan BMKG Juanda
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa Pemerintah Banyuwangi juga meningkatkan pelayanan dan pengamanan selama masa libur Nataru. Salah satu alasannya, kabupaten tersebut ramai dikunjungi wisatawan.
"Terima kasih atas atensi Kabasarnas, Ibu Gubernur dan Pak Kapolda. Kami terus meningkatkan keamanan terutama di sejumlah titik rawan bencana dan daerah wisata," paparnya
Sementara itu, dua hari menjelang pergantian tahun pergerakan penumpang didominasi dari arah Bali menuju Banyuwangi.
Berdasarkan data operasional Pelabuhan Ketapang pada Minggu, 28 Desember 2025, total penumpang yang menyeberang, baik pejalan kaki maupun di dalam kendaraan mencapai 29.150 orang.
Rinciannya, 2.234 unit roda dua, 3.103 unit kendaraan kecil (golongan IVA dan IVB), 1.872 unit truk, serta 317 unit bus. Maka, total kendaraan roda empat ke atas tercatat 5.292 unit dan keseluruhan kendaraan yang menyeberang mencapai 7.526 unit.
