Sabtu, 15 November 2025 07:00 UTC

Suasana Media Gathering oleh FKUB Kota Probolinggo di Klenteng Tridharma Sumber Naga. Foto: Zulafif.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo H Ahmad Hudri menegaskan pentingnya peran media massa dalam memperkuat moderasi beragama.
Apalagi, pemberitaan yang dipublikasikan telah melalui proses olah data yang valid, sehingga mampu memberi arah positif bagi masyarakat.
“Hitam dan putihnya moderasi beragama sangat bergantung pada jurnalisme. Media yang bekerja secara kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan, adalah kunci terciptanya kerukunan,” katanya, Sabtu, 15 November 2025.
Hudri menyatakannya dalam Media Gathering bertajuk “Peran Media Massa dalam Mendorong Moderasi Beragama” yang digelar FKUB Kota Probolinggo, di Klenteng Tridharma Sumber Naga.
Selama ini, ia menyebut, FKUB Kota Probolinggo menjadi garda terdepan merawat kerukunan umat beragama di Kota Probolinggo.
BACA: FKUB Kota Probolinggo Dorong Pemuda Jadi Teladan Moderasi Beragama
“FKUB selalu mengambil peran sebagai penengah ketika ada potensi konflik antara umat beragama. Intinya adalah menguatkan dan mengikatkan diri satu sama lain, sehingga tercipta suasana kota yang rukun dan kondusif,” ungkap Hudri dalam pertemuan yang bertujuan merajut silaturahmi antara FKUB dengan insan pers.
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi I DPRD Kota Probolinggo Sibro Malisi turut mengingatkan media agar lebih memberi perhatian terhadap penggunaan dana insentif pemerintah yang dinilai masih kurang tepat sasaran.
Ia menyebut, sebagian dana dapat dimanfaatkan oleh organisasi eksternal pemerintah seperti FKUB, untuk memperkuat program moderasi beragama.
“Media memiliki peran strategis dalam mengawasi penggunaan anggaran. Dana insentif pemerintah semestinya bisa dimaksimalkan oleh organisasi seperti FKUB yang langsung bersentuhan dengan masyarakat,” ujarnya.
BACA: Moderasi, Agama dan Sepenggal Lagu Chrisye
Sementara itu, Ketua PWI Probolinggo Raya Babul Arifandie mengajak para jurnalis untuk semakin memaksimalkan konten moderasi beragama di media sosial.
Menurut Babul, hal tersebut lebih banyak memberi manfaat dari pada mengumbar hoaks maupun narasi provokatif di media sosial.
“Teman-teman media perlu memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan informasi yang mencerahkan, serta menangkal hoaks yang bisa memecah belah kerukunan,” tuturnya.
Melalui kegiatan Media Gathering ini, FKUB berharap sinergi antara media, pemerintah, dan masyarakat dapat semakin kuat dalam menjaga keharmonisan antarumat beragama.
Komitmen bersama ini dinilai penting agar Kota Probolinggo tetap menjadi daerah yang aman, damai, serta menjadi contoh praktik moderasi beragama.
