Logo

FKJ Minta TNI dan Polri Bertanggung Jawab atas Kekerasan pada Mahasiswa Papua

Reporter:,Editor:

Rabu, 21 August 2019 04:47 UTC

FKJ Minta TNI dan Polri Bertanggung Jawab atas Kekerasan pada Mahasiswa Papua

OKP: Forum Kebangsaan Jawa Timur menyikapi kekerasan yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang. Foto: Khoirotul Lathifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya – Forum Kebangsaan Jawa Timur (FKJ) menuntut TNI dan Polri bertanggung jawab, serta mengusut pelaku di balik kekerasan yang dialami mahasiswa Papua, di Malang dan Surabaya.

Ketua FKJ Sumardi mengungkapkan terjadi perlakuan tidak menyenangkan terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, saat perayan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74.

“Kekerasan dalam bentuk verbal dan fisik pun dialami mahasiswa Papua saat terjadi pengepungan di Asrama Papua Surabaya oleh aparat dan massa, ini adalah hal yang memprihatinkan,” kata Mardi saat melakukan pernyataan sikap di Jemursari, Rabu 21Agustus 2019.

BACA JUGA: Pangdam V Brawijaya Siapkan Sanksi

Ia juga menyayangkan terjadi penembakan gas air mata dan penangkapan 43 mahasiswa Papua ke Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Surabaya, yang disertai tindakan kekerasan.

Tindakan represif juga dialami oleh mahasiswa Papua di sejumlah daerah lain seperti Malang, Ternate, Ambon dan Jayapura.

Setidaknya 19 mahasiswa Papua terluka dalam kejadian tersebut, sementara lainnya ditangkap kepolisian.

Di samping itu, Koordinator FKJ Ahmad Nur Amminudin mengungkapkan semua pihak harus bisa melakukan pendekatan kemanusiaan. 

BACA JUGA: AJI Sebut Throttling Kemkominfo di Papua Langgar UUD 1945

“Aparat dan pemerintah atau perwakilan masyarakat seharusnya bisa melakukan pendekatan manusiawi karena insiden kerap kali terjadi pada peristiwa nasional,” kata dia.

Selain menuntut TNI dan Polri bertanggung jawab, serta mengusut tuntas pelaku kekerasan terhadap mahasiswa Papua, FKJ juga meminta seluruh elemen masyarakat, aparat dan pemerintah untuk melakukan pendekatan kemanusiaan pada warga Papua, serta menyerukan untuk selalu menjaga persatuan di tengah perbedaan.

Di tempat yang sama, FKJ juga menyoroti ujaran kebencian kepada umat beragama lain oleh Ustaz Abdul Somad (UAS) yang telah mengusik telinga organisasi kepemudaan (OKP).

BACA JUGA: GAMKI Jatim Laporkan UAS ke Polda Jatim

Sebagai tokoh agama, UAS diharapkan menjadi teladan yang baik, berkomitmen dalam iman, moral dan kebangsaan.

“FKJ mengingatkan dan meminta UAS agar segera melakukan permohonan maaf kepada pihak yang disinggung dalam dakwahnya,” katanya.

FKJ adalah Organisasi Kepemudaan (OKP) yang terdiri dari Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Barisan Muda  Kasgoro (BMK), Front Komunitas Indonesia (FKI-1), Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (Gamki), Partai Indonesia Raya (Parindra), Perhimpunan Pemuda Gereja Indonesia (PPGI), Forum Komunikasi (Forkom), Barisan Muda Damai Sejahtera (BMDS), dan MUKI Jatim.