Rabu, 21 August 2019 09:43 UTC
KECAM UAS. DPD GAMKI melaporkan UAS ke Polda Jatim sekaligus meminta maaf atas ceramahnya yang menyinggung agama lain. Foto: M.Khaesar Gelwo.
JATIMNET.COM, Surabaya – Forum Kebangsaan Jawa Timur (FKJ) mendesak Ustaz Abdul Somad (UAS) meminta maaf atas dugaan ujaran kebencian yang disampaikan saat ceramah agama. Sebab di dalam ceramah yang disampaikan mencederai umat agama lain.
”Kami sepakat agar UAS meminta maaf kepada publik agar suasana tetap kondusif,” kata Koordinator FKJ Ahmad Nur Amminudin Rabu 21 Agustus 2019 malam.
Ia menyampaikan UAS sebagai tokoh agama yang seharusnya melihat beberapa aspek sosial. Apalagi agama di Indonesia cukup beragam. “UAS harus mengedepankan komitmen, meskipun itu ceramah internal,” kata Amminuddin.
BACA JUGA: GAMKI Jatim Laporkan UAS ke Polda Jatim
Komitmen pertama tentang keimanan setiap agama. Amminudin menjelaskan dalam ajaran Islam dijelaskan hak beragama. Aminuddin mencontohkan surat Al-Kafirun ayat ke enam yang berbunyi agamamu agamamu dan agamaku agamaku.
Selanjutnya setiap masyarakat maupun ulama harus memegang teguh moral. “Seorang ulama harus bisa menjadi tauladan seluruhnya,” Amminudin menerangkan.
Komitmen ketiga, setiap tokoh agama harus mempunyai komitmen kebangsaan. Hal ini karena seluruh umat dari berbagai agama hidup di Indonesia yang nilai kebangsaannya menjadi standar utama semua warga.
BACA JUGA: FKJ Minta Aparat Pakai Pendekatan Kemanusiaan untuk Selesaikan Kekerasan Rasial
Sehingga yang harus dilihat, lanjut Amminudin, dampak baik dan buruknya ketika tokoh agama menyampaikan pesan. “Apakah ada yang tersakiti. Nah hal ini yang harus dilihat oleh semua orang, khususnya tokoh masyarakat,” katanya.
Menurutnya tokoh seperti ulama, bahkan pastur, romo, maupun pendeta diharapkan memiliki wawasan kebangsaan yang bisa menjaga keutuhan negara. Tujuannya agar tidak saling menjatuhkan satu sama lain.
Ia juga menilai, hal tersebut akan menjadi penyakit horizontal jika ungkapan serupa terus berulang. Apalagi dampaknya dapat mencederai keimanan orang lain.