Senin, 19 November 2018 14:37 UTC
Para peserta tes tulis calon Komisioner KPU Jatim. Foto: Nani Mashita
ASAP rokok memenuhi udara di halaman depan gedung Airlangga Medical Center Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Senin 19 November 2018. Kepulan asap itu keluar dari mulut para peserta tes tulis calon Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim. Mereka baru saja mengerjakan soal-soal ujian seleksi.
Masih membekas di raut wajah mereka, mimik penuh ketegangan. Meski pakaian rapi, setelan atas putih bawah hitam, raut mereka terlihat kuyu usai mengikuti tes selama 100 menit. “Wes ojok diwawancarai disek rek. Sing penting wis nggarap (Sudah jangan diwawancarai dulu, yang penting sudah mengerjakan),” kata Choirul Anam, Komisioner KPU Jatim sembari mengepulkan asap rokoknya lagi.
Dia mendapat nilai 70. “Perasaan tadi menjawab benar semua, tapi nilainya kok segitu,” katanya dengan bahasa jawa sembari tertawa.
Tak jauh dari tempat dia berdiri, Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi juga pasrah dengan hasil tes yang baru dikerjakannya. “Wes embuh hasile yak opo,” katanya tersenyum simpul.
BACA JUGA: Pantau Tes Calon Komisioner KPU Jatim, Arief Budiman Terkejut
Di selasar lantai empat tempat lokasi tes dipadati puluhan peserta berseragam putih hitam yang lain. Ekspresi mereka sama, yaitu tegang dan kuyu, sekaligus lega karena baru saja menyelesaikan tes tulis berbasis Computer Assisted Test (CAT).
Salah satu Komisioner KPU Jatim yang lain, Gogot Cahyo Baskoro. Dia mengaku nyaris tidak lolos lantaran cuma dapat 66,53 saja. Padahal dia awalnya mengaku percaya diri bisa mengerjakan seluruh soal tes tulis. “Sepertinya nilai saya yang paling jelek di antara komisioner lain,” katanya dengan nada lemah.
Dia menjelaskan ada beberapa soal yang harus dijawab seputar kepemiluan, UUD 1945, kode etik pemilu, UU 7/2017 tentang Pemilu, UK 10/2016 tentang pemilihan kepala daerah. Model soal ada yang pilihan ganda, sebuah-akibat, benar-salah, serta skala sikap (sangat setuju hingga tidak setuju).
BACA JUGA: Ini Penjelasan KPU Jatim Soal Lolosnya Petahana
Dia mengaku tes berbasis CAT baru pertama kali ia jalani. Saat jadi komisioner dulu, ia tak memakai sistem CAT tapi tes tulis manual. Dengan sistem CAT, hasil tes bisa langsung diketahui. “Apapun hasilnya saya terima. Dan saya kira tes CAT ini lebih fair kita terbuka,” kata mantan Komisioner KPU Jember itu.
Sedangkan Ketua KPU Jatim saat ini, Eko Sasmito juga lolos dengan nilai 78. Diakuinya soal CAT di luar perkiraan. Dia sempat menunjukkan kertas kecil berisi nama dirinya, nomor urut dan password untuk akses soal dipenuhi coretan angka-angka. “Ini nomor-nomor yang saya loncati, kerjakan soal yang lain dulu baru balik ke soal ini,” katanya.
Sistem CAT ini juga membuat soal tiap-tiap peserta berbeda. Sehingga tidak ada waktu untuk meminta jawaban ke peserta lain meski duduk bersebelahan. “Masiyo aku ketua KPU, yo angel njawab, (Meski saya Ketua KPU ya sulit menjawab)” selorohnya.
Dari tujuh komisioner, Eko mendapat nilai tertinggi yaitu 78,60. Insan Qoriawan dapat nilai 74,84, Rochani 74,16 selanjutnya M. Arbayanto 71,84, lalu Choirul Anam mendapat nilai 70,33, Dewita 68,67 dan Gogot mendapatkan nilai 66,53. Semua komisioner KPU Jatim lolos tes tulis ini.
Dari 60 orang, mayoritas peserta adalah pernah atau masih aktif bergelut di bidang pemilu. Ada yang mantan Panwas Kota, mantan komisioner KPU di daerah, ada pula tujuh komisioner KPU Jatim. Mereka semua harus mendapatkan nilai minimal 60 untuk bisa lolos ke tahap selanjutnya yaitu tes kesehatan dan psikis.
BACA JUGA: Pengamat Kritik Hasil Timsel KPU Jatim
Saat datang ke lokasi tes, para peserta diminta untuk mengisi daftar hadir dan menunjukkan KTP. Mereka lalu diarahkan ke ruang CBT 02 mulai pukul 14.00 WIB. Di sana mereka mendapatkan pengarahan dari panitia. Sekitar setengah jam, mereka diarahkan keluar menuju ke ruang CBT 01 di lantai yang sama untuk mengerjakan ujian. Mereka dilarang membawa benda apapun, kecuali pulpen dan songkok.
Ketua Tim Seleksi Komisioner KPU Jatim Suko Widodo mengatakan dari rencana meloloskan 49 kandidat, tes CAT akhirnya hanya meloloskan 39 orang ke tahapan berikutnya. Ditanya kendala kenapa tidak memenuhi pagu 49, Suko mengatakan tidak tahu.
“Kenapa jadi hanya 39, ya silakan tanya ke peserta. Panduan kami tetap yang lolos yang nilainya minimal 60,” katanya.
Mereka yang lolos, akan mengikuti tes kesehatan dan psikis di RS Unair 21 November nanti. Setelah itu, peserta akan dieliminasi sesuai dengan hasil tes. “Kepada mereka dipersilakan tes psikologi mulai 21 November lusa,” katanya.
Hasil tes kesehatan akan diumumkan 30 November mendatang. Timsel diminta mengerucutkan jumlah peserta hingga dua kali yang dibutuhkan, yaitu 14 orang. Tahapan terakhir, yaitu fit and proper test akan diambil alih KPU RI. "Kita harap pertengahan Desember sudah selesai semua," pungkasnya.