Selasa, 10 December 2024 06:00 UTC
Aktivis PMII Komisariat Unisla dan LSM Pudak saat menggelar aksi demonstrasi di depan Pemkab Lamongan, Selasa, 10 Desember 2024. Foto: Zuditya Saputra
JATIMNET.COM, Lamongan – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Islam Lamongan (Unisla) dan LSM Pusat Demokrasi dan Kemanusiaan (Pudak) menggelar aksi demonstrasi di gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Lamongan, Selasa, 10 Desember 2024.
Demonstrasi yang diikuti puluhan mahasiswa dan anggota LSM itu menyoal bobroknya lembaga pendidikan di Lamongan.
Hal itu disorot lantaran terdapat lembaga pendidikan, yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Lamongan yang melakukan penarikan sejumlah uang terhadap wali murid.
BACA: Pokja Saber Pungli Kemenko Polhukam Kunjungi Lapas Lamongan, Ada Apa?
Bahkan, jika uang yang diminta pihak sekolah tidak dibayar, maka ijazah siswa tidak diberikan atau ditahan.
Menurut korlap aksi demonstrasi, Farid Abdillah, dari LSM Pudak mengatakan pungutan terhadap wali murid itu harus segera diusut tuntas. "Jika kejadian ini dibiarkan, takutnya akan terus berkelanjutan dan korban akan bertambah," katanya.

Aktivis PMII Komisariat Unisla dan LSM Pudak saat menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Lamongan, Selasa, 10 Desember 2024. Foto: Zuditya Saputra
BACA: Wagub Emil Tegur Kepala Sekolah SMAN 3 Lamongan, Gegara Siswa Miskin Disuruh Bayar SPP
"Kami mohon Bapak Presiden segera turun tangan menyelesaikan masalah ini dengan melakukan audit investigasi kepada SMKN 2 Lamongan," ucapnya.
Sementara itu, korlap aksi dari PMII Komisariat Unisla, Deny, meminta DPRD Lamongan turut mengawal kasus tersebut hingga tuntas.
"Yang terhormat, dimohon untuk ikut turun ke jalan untuk mewakili masyarakat dan mahasiswa Lamongan karena di Lamongan marak pendidikan yang melakukan pungli, intimidasi, dan penahanan ijazah," katanya.
Tidak hanya orasi, demonstran juga melayangkan surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.