Logo

Dua Wilayah di Jatim di Terpa Banjir Bandang, Khofifah Siapkan Benih untuk Penghijauan

Reporter:,Editor:

Senin, 03 February 2020 01:16 UTC

Dua Wilayah di Jatim di Terpa Banjir Bandang, Khofifah Siapkan Benih untuk Penghijauan

BANJIR BANDANG: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi banjir bandang di Jember. Foto: istimewa.

JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut banjir bandang yang menerjang Jember dan Bondowoso akibat kebakaran hutan.

Musim kemarau panjang tahun lalu membuat sejumlah gunung seperti Argopuro dan Raung menjadi gundul. Ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, ekosistem yang ada tak mampu menjadi penahan air sehingga terjadi banjir bandang.

"Cuaca ekstrem harus menjadi hal yang diwaspadai kita semua. Argopuro, Raung juga di Bondowoso masuk di antara tujuh gunung di Jatim yang saat musim kemarau kemarin mengalami kebakaran hutan dan lahan," ujar Khofifah dalam keterangan resminya, Minggu 2 Februari 2020.

BACA JUGA: Banjir Bandang Terjang Jember, Warga di 2 Kecamatan Mengungsi

Mantan menteri sosial Kabibet Indonesia Kerja itu pun mengajak semua pihak melakukan reboisasi. Komunikasi dengan Perhutani dan PTPN juga telah dilakukan.Diharapkan dengan langkah ini segera bisa mengembalikan lingkungan yang gundul kembali menjadi hijau. 

"Selain itu kami dari Pemprov dengan instansi vertikal juga tengah menyiapkan gerakan tabur biji dari udara. Gerakan ini sudah disiapkan Dinas Kehutanan," katanya.

Biji yang dimaksud adalah benih tanaman yang dapat menghijaukan kembali sejumlah lahan gundul. Biji itu sementara harus disemai terlebih dahulu.

BACA JUGA: Tinjau Desa Banjir Bandang, Khofifah: 15 Daerah Rawan Bencana di Jatim 

"Nah ini sedang dilakukan persiapannya karena kita harus menghitung lahan yang harus kita tanam biji. Semoga ini menjadi bagian perluasan reboisasi yang bisa kita maksimalkan," ujar Khofifah.

Sementara itu banjir bandang di Dusun Gendir, Dusun Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Khofifah memastikan, bronjong akan dibangun di sepanjang 130 meter dan dengan lebar 5 meter di sepanjang Sungai Kalijompo.

Nantinya, bronjong dibuat dari susunan kawat yang diisi dengan bebatuan agar menguatkan tepi sungai. Tak hanya hanya itu, penguatan tepi sungai ini juga ditambah dengan sandbag dari Pemprov Jatim dan Balai Besar PUPR.

BACA JUGA: Cerita Warga Korban Banjir Bandang di Bondowoso

"Saya ucapkan terima kasih, tadi saya lihat pembangunan lapisan bronjong ini cepat sekali dikerjakan. Kecepatan ini sangat penting untuk menjadi keberseiringan psychosocial therapy. Kalau mereka melihat jalan sudah bisa dilewati, maka rasa aman akan dirasakan dan recovery akan bisa sangat terbantu," kata Khofifah. 

Pasalnya bronjong tersebut dibangun bersama TNI, Polri, tim BPBD kabupaten maupun provinsi . Ditargetkan dalam waktu lima hari ke depan seluruh bronjong dengan panjang 130 meter lengkap dengan sandbag sudah terpasang.