
Reporter
A. BaehaqiSelasa, 24 Maret 2020 - 15:45
Editor
Ishomuddin
DISINFEKTAN. Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area RSUD Harjono, Ponorogo. Foto: Gayuh Satria
JATIMNET.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merilis perkembangan pasien positif virus Corona atau Covid-19 di Jatim hingga Selasa, 24 Maret 2020. Ada sepuluh tambahan pasien positif baru sehingga kini total pasien positif mencapai 51 orang.
Sepuluh pasien tambahan positif tersebut antara lain lima pasien asal Magetan, dua asal Surabaya, dua asal Sidoarjo, dan satu dari Kota Malang. Sehingga total di Surabaya kini ada 31 pasien positif, Magetan delapan pasien, Malang Raya enam pasien, Sidoarjo lima pasien, dan Kabupaten Blitar satu pasien.
Khofifah menyebutkan ada dua orang pasien positif yang meninggal. "Saya sampaikan dari data ini, dua pasien meninggal yakni satu di Malang dan satu di Surabaya," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi.
BACA JUGA: Pemprov Jatim Siapkan Bonus untuk Tenaga Medis Tangani Pasien Covid-19
Kabar baiknya, lima pasien dinyatakan sembuh atau sudah negatif antara lain empat orang dari Surabaya dan satu di Malang. "Yang Malang dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar dan empat di Surabaya dari RSUD dr Soetomo," tuturnya.
Hingga kini jumlah pasien positif Covid-19 di Jawa Timur yang masih dirawat sebanyak 44 orang. Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah 17 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah 598 orang
"(Sehingga total hingga saat ini) PDP 142 orang, ODP 2003 orang. Ini hasil tracing sampai dengan (pukul) 16.00 WIB," kata Khofifah.
BACA JUGA: Jumlah Terus Bertambah, 41 Positf COVID-19 di Jatim
Direktur Utama RSUD dr Soetomo, Joni Wahyuhadi, memastikan lima pasien yang dinyatakan sembuh telah bisa beraktivitas kembali seperti biasa karena itu masyarakat tidak perlu khawatir.
"Mereka kami istirahatkan terlebih dahulu di rumah. Supaya benar-benar sehat," kata Joni.
Joni menambahkan bahwa dari dua pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia telah berusia di atas 50 tahun. Selain karena virus Corona, ada penyakit bawaan yang menyertainya.