Kamis, 05 December 2019 03:01 UTC
Pembangunan bozem diharapkan bisa dipercepat guna mengatasi genangan pada saat musim hujan tiba. Foto: Dok Jatimnet.com
JATIMNET.COM, Surabaya – DPRD Surabaya mengimbau pemerintah kota lebih mengoptimalkan pengerukan sampah dan menyelesaikan proyek box culvert sebelum masuk musim hujan.
Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono memantau hingga saat ini proyek box culvert masih banyak yang belum rampung. Begitu juga dengan pengerukan sampah di saluran air di kampung-kampung dan jalan raya masih belum optimal.
“Contohnya di Jalan Mayjen Sungkono yang tengah bermasalah, tetapi tidak segera diselesaikan pemkot,” kata Baktiono saat diwawancarai wartawan, Rabu 4 Desember 2019.
Ia menyampaikan seharusnya pemkot dengan cepat mengetahui kondisi di lapangan. Sehingga dalam menangani saluran air buntu atau box culvert ambruk tidak menunggu laporan warga.
BACA JUGA: Box Culvert Diversi Gunungsari Permudah Akses ke Stadion GBT dan JLLB
Baktiono menyampaikan untuk program tahun 2020 nanti disarankan lebih giat melibatkan pemerintah di kelurahan. Tujuannya agar perawatan lingkungan kota dapat berjalan secara rutin, bukan sentralistik yang diberikan camat atau lurah.
“Sekarang jangan menunggu laporan dulu jika ada penyumbatan, atau buntu. Jangan sampai terulang, harus ada program untuk tahun 2020. Warga dan pemerintah harus bersinergi,” jelasnya.
Selain itu, Baktiono juga mengimbau agar masyarakat lebih peduli dengan lingkungannya. Sehingga meski terdapat petugas yang keliling untuk mengecek sampah, warga harus sama-sama bergotong royong membersihkan selokan agar tidak mampet.
BACA JUGA: Pemkot Surabaya Janji Tuntaskan Pembangunan Box Culvert di Bratang
Selain sampah, politisi asal Fraksi PDI Perjuangan ini juga menaruh konsern terhadap pemasangan box culvert.
Sejalan dengan itu Komisi C mendorong Dinas Pematusan Umum (PU) Bina Marga dan Pematusan agar mendorong kontraktor. Hal tersebut dilakukan agar bisa menyelesaikan semua pembangunan box culvert atau pedestrian sebelum hujan lebat tiba.
“Kami mengharapkan penyelesaian pekerjaan bisa 24 jam, bukan siang saja. Agar bisa dimaksimalkan saat hujan tiba,” ujar Baktiono.