Sabtu, 23 November 2019 23:04 UTC
OLAH TKP. Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara atas ambruknya penyangga lantai dua proyek pembangunan Pasar Baru Kota Probolinggo beberapa waktu lalu. Foto: Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Ketua Komisi III, DPRD Kota Probolinggo, Agus Riyanto memyoroti ambruknya balok kayu penyangga cor beton pembangunan lantai 2 proyek pembangunan Pasar Baru.
“Rekanan pasti memiliki orang-orang teknik yang ahli di bidangnya, Begitu pula spesifikasinya harusnya memenuhi syarat. Ini menandakan pekerjaan tidak selesai. Padahal anggarannya mencapai Rp 10,5 miliar,” kata Agus, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Sabtu 23 November 2019.
Ambruknya lantai dua mengindikasikan ada ketidakberesan dalam pelaksanaan proyek pembangunan atau rehabilitasi fasilitas umum tersebut. Menurutnya, ambruknya balok kayu penyangga cor beton murni human error atau kesalahan manusia.
BACA JUGA: Pengawas Proyek Jalani Pemeriksaan Pasca Ambruknya Pasar Baru Probolinggo
Human error lanjut Agus, meliputi pihak-pihak yang melaksanakan proyek pembangunan Pasar Baru, Kota Probolinggo yang bisa saja melibatkan pengawas, pelaksana dan Dinas Pekerjaan Umum dan dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Probolinggo.
“Semestinya setiap melakukan pengecoran, harus dilihat dulu dan diawasi. Karena kalua sudah dicor, hasilnya seperti apa hanya pelaksana lapangan yang tahu. Harus jelas progressnya,” jelas Agus.
Komisi III menyerahkan kepada penyidik kepolisian terkait tindak lanjut ambruknya proyek lantai 2 pembangunan Pasar Baru, Kota Probolinggo.
BACA JUGA: Lantai Dua Pasar Ambrol Saat Dicor, Tujuh Pekerja Terluka
Selanjutnya Komisi III akan menggelar rapat dengar pendapat (RDP atau hearing) dengan menghadirkan seluruh pihak. Dalam RDP ini Komisi III meminta proyek pembangunan selesai tepat waktu, yakni Desember.
“Saya tidak tahu caranya seperti apa, yang penting Desember harus selesai. Jika tidak selesai berarti kredibelitas rekanan dan pengawasan PU lemah,” tandasnya.
Sekadar diketahui, sebanyak tujuh pekerja tertimpa ambruknya lantai dua yang baru dicor akibat kayu penyangga roboh, Kamis 21 November 2019. Ketujuh pekerja itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Dharma Husada Kota Probolinggo.