Senin, 31 August 2020 03:00 UTC
PALANG PINTU. Salah satu palang pintu di perlintasan sebidang di jalur kereta api yang masuk wilayah Desa/Kecamatan Wonoasri, Kabupaten segera bakal dioperasionalkan pekan depan. Foto: ND Nugroho/Dokumen
JATIMNET.COM, Surabaya - Anggota Komisi D DPRD Jatim Hidayat menyayangkan masih banyaknya perlintasan kereta api di Jawa Timur yang tidak berpalang pintu.
Data yang diungkapkannya, setidaknya ada 300 titik perlintasan tidak berpalang pintu di Jatim. "Jumlah ini sangat banyak dan berisiko menimbulkan korban nyawa lagi jika pemerintah tak segera menangani," ujar Hidayat, Minggu 30 Agustus 2020.
Komisi bidang Pembangunan DPRD Jatim mengkritisi minimnya perhatian Pemprov Jatim. Tahun ini saja, kata dia, Pemprov hanya menganggarkan Rp 500 juta untuk pembangunan palang pintu perlintasan kereta api.
Hidayat yang juga politikus Partai Gerindra itu menilai angka tersebut sangat sedikit. "Rp 500 juta itu estimasinya hanya mampu menyelesaikan lima titik saja, padahal jumlahnya ada 300 titik. Masak butuh 60 tahun untuk menyelesaikan masalah perlintasan sebidang KA di Jatim," bebernya.
BACA JUGA: Dua Palang Pintu di Perlintasan Sebidang Wilayah PT KAI Madiun Segera Beroperasi
Di sisi lain keberasaan early warning system (EWS) atau peringatan kereta api lewat di perlintasan sebidang juga banyak yang rusak. Tentunya anggaran tersebut masih jauh dari kata ideal. Sebab, masalah kereta api harus cepat ditangani.
Komisi D DPRD Jatim, kata Hidayat berharap persoalan perlintasan sebidang KA bisa secepatnya diselesaikan. Mengingat, jalur dan rute kereta api kedepan akan semakin banyak dengan adanya doubel rel dan kereta cepat.
"Pemprov Jatim juga pernah mewacakan akan membuka jalur Gerbangkertasusila untuk komuter beberapa tahun kedepan. Tentu pekerjan rumah iniakan semakin menumpuk," tandasnya.