Kamis, 26 March 2020 11:08 UTC
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua P Simanjuntak. Foto: Baehaqi Almutoif.
JATIMNET.COM, Surabaya – Pimpinan DPRD Jawa Timur menyepakati pengalihan anggaran kunjungan kerja (kunker) sebesar Rp 100 milliar untuk penanganan virus corona atau covid-19.
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua P Simanjuntak mengatakan bahwa pengalihan tersebut setelah pihaknya menggelar pertemuan dengan eksekutif, Kamis 26 Maret 2020.
“Pimpinan DPRD Jatim telah bertemu dengan Sekdaprov dan BPKAD. Dari pihak pimpinan (dewan), kami menyepakati anggaran kurang lebih Rp 100 milliar dari perjalanan dinas luar provinsi maupun luar negeri akan dialihkan,” kata Sahat.
Pengalihan anggaran tersebut, kata Sahat, terhitung selama setahun. Harapannya, program ini mampu menutup kekurangan penanganan pandemi virus corona. “Kami semua ikut prihatin merasakan semua yang dirasakan rakyat,” ungkapnya.
BACA JUGA: Legislatif: Tes Corona Terhadap Tenaga Medis Sangat Dibutuhkan
Selain mengalihkan anggaran perjalanan dinas luar negeri dan luar provinsi, Sahat menegaskan juga tidak mengambil dana makanan dan minuman. Termasuk saat reses. Legislator menyepakati mekanisme berbeda dengan reses sebelumnya.
“Reses tetap berjalan tetapi pertemuannya tidak seperti biasanya. Reses adalah kewajiban dewan untuk turun ke dapil atau menemui konstituen, tapi seluruh anggota dewan tidak akan mengambil biaya makan dan minum (untuk reses),” Sahat menjelaskan.
Anggaran makanan dan minuman yang diambil ini, menurut Sahat termasuk dalam Rp 100 milliar tersebut. “Jadi pertemuannya kami mempersilahkan dalam bentuk teleconference atau lainnya,” kata pria yang juga lawyer itu.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, pihaknya menyiapkan anggaran sekitar Rp 264 miliar, untuk penanganan virus corona (covid-19). Namun demikian, jumlah tersebut belum final.
BACA JUGA: Cukai Rokok Diharapkan Dongkrak Perekonomian Jatim di Tengah Wabah Corona
“Jumlahnya untuk sementara di kisaran Rp 264 miliar. Jadi kami masih menghitung dampak ekonomi dan sosial akibat covid-19 ini,” kata Khofifah, Selasa 24 Maret 2020.
Gubernur kelahiran Surabaya itu menyatakan bahwa anggaran dua ratusan miliar itu akan digunakan untuk berbagai kebutuhan terkait penanganan covid-19 di wilayahnya.
Seperti memberikan bantuan sembako, khususnya kepada pekerja dengan pendapatan harian, yang terganggu akibat adanya pandemi global ini.