Kamis, 07 May 2020 06:00 UTC
Ilustrasi
JATIMNET.COM, Mojokerto - Dua warga Kota Mojokerto dinyatakan terkonfirmasi positif SARS CoV-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Rabu 6 Mei 2020. Mereka seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) itu berdinas di salah satu Organsasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Mojokerto sekaligus dokter, dan satunya seorang anak buah kapal (ABK).
Keduanya tercatat tidak memiliki gejala, artinya sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19. "Ya, hari ini (Rabu 6 Mei 2020) ada tambahan dua orang confirm 02 dan 03," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo, Rabu 6 Mei 2020.
Dengan demikian, jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di Kota Onde-Onde menjadi tiga orang. Kasus terkonfirmasi positif 02 ini berjenis kelamin laki-laki, warga asal Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari. “Yang bersangkutan ASN di luar Kota Mojokerto," ujar Gaguk.
BACA JUGA: Sembuh dari Covid-19, Kadinkes Kabupaten Mojokerto Berikan Tips
Ia menjelaskan, sebelum dinyatakan confirm Covid-19, warga yang berptofesi sebagai dokter ini telah menjalani dua kali rapid test. Namun, dari uji cepat itu selalu diperoleh hasil nonreaktif. “Hanya saja setelah dilakukan tes swab, hasilnya justru positif," katanya.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mojokerto ini belum bisa memastikan, asal sumber penularan dari ASN tersebut. Tim tracing masih melakukan penelusuran untuk mengatahui rekam jejak dari dokter berusia 33 tahun itu.
Ada dugaan ASN ini terpapar Covid-19 dari klaster Asrama Haji. Karena ia memiliki riwayat perjalanan mengikuti Pelatihan Petugas Ibadah Haji (PPIH) di Asrama Haji Sukolilo Maret lalu. “Sekarang kondisi kesehatannya baik-baik saja, sehat, tidak ada keluhan. Dan sekarang sedang dilakukan karantina mandiri," tuturnya.
BACA JUGA: Pasutri Positif Covid-19 dari Klaster Jakarta, Keluarga di Mojokerto Jalani Rapid Test
Sedangkan, warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 ketiga merupakan warga asal Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon. Gaguk memaparkan, pria usia 27 tersebut saat ini tidak sedang berada di Kota Onde-Onde melainkan masih menjalani karantina di Kota Surabaya. "Dia (positif 03) profesinya sebagai Anak Buah Kapal," tegasnya.
ABK ini terinfeksi Covid-19 setelah bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya beberapa waktu lalu. Sebelum turun kapal, seluruh kru dan ABK kapal dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk skrining Covid-19 oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Petugas kesehatan juga mengambil sampel lendir tenggorok untuk dilakukan uji swab. Hasil tes melalui metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) tersebut menunjukkan terkonfirmasi positif Covid-19. “Setelah hasilnya positif, dia tidak boleh turun dan dikarantina di kapal," ia mengimbuhkan.
BACA JUGA: Satu PDP Covid-19 di Mojokerto Meninggal Dengan Rapid Test Non Reaktif
Namun, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mojokerto ini menyebutkan belum mengetahui apakah ABK tersebut bekerja di kapal pengangkut penumpang atau barang.
Saat ini, kondisi kesehatan warga asal Kelurahan Surodinawan ini juga dalam keadaan sehat tanpa ada keluhan. Sehingga diharuskan menjalani isolasi di atas kapal tanpa perlu dirujuk ke rumah sakit. "Sekarang juga sedang kami lakukan tracing di lingkungannya," tandas Gaguk.
Untk diketahui, berdasarkan peta persebaran Covid-19 di Kota Mojokerto per Rabu 6 Mei 2020 kemarin, jumlah Orang Dengan Risiko mencapai 1.985 atau bertambah 97 dari hari sebelumnya.
BACA JUGA: Lagi, Dokter di Mojokerto Positif Covid-19
Sementara Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 11 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah 17 menjadi 336 orang.
Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan tetap tak beranjak 9 orang. Dengan rincian 5 orang selesai pengawasan, 3 orang meninggal dunia, dan 1 orang masih dalam pengawasan