Logo

Lagi, Dokter di Mojokerto Positif Covid-19

Pernah Ikut Diklat di Asrama Haji Sukolilo
Reporter:,Editor:

Senin, 27 April 2020 05:15 UTC

Lagi, Dokter di Mojokerto Positif Covid-19

DATA COVID. Data pasien Covid-19 di Kabupaten Mojokerto hingga 27 April 2020 dimana terdapat enam orang positif Covid-19 termasuk dua dokter dan satu perawat. Sumber: infocovid19.jatimprov.go.id

JATIMNET.COM, Mojokerto – Dokter di Kabupaten Mojokerto kembali dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Dokter perempuan berusia 45 tahun tersebut bertugas di salah satu puskesmas dan pernah mengikuti diklat sebagai Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, 9-18 Maret 2020.

"Dia pernah mengikuti kegiatan di Asrama Haji Sukolilo," kata Koordinator Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto, Minggu malam, 26 April 2020.

Dokter ini sebelumnya pernah mengalami gejala demam, batuk, dan pilek usai mengikuti diklat di Asrama Haji Sukolilo. "Sebelumnya pernah dirawat di RSUD dr. Soekandar, Mojosari. Swab awal itu negatif. Tapi sekarang (swab kedua) hasilnya positif sehingga menjalani isolasi diri di rumah," kata Ardi yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Mojokerto ini.

BACA JUGA: Kepala Dinkes Kabupaten Mojokerto Positif Covid-19, Isolasi di Rumah

Sementara itu, staf Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto Langit Kresna Janitra menambahkan setelah pulang dari diklat di Asrama Haji Sukolilo, dokter ini mengalami keluhan demam, batuk, dan pilek.

"Pada 28 Maret periksa ke IGD RSUD dr. Soekandar dan langsung dirawat. Dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif,” kata Langit yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto ini.

Pada 29 Maret 2020 dilakukan uji swab pertama dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil uji swab pertama keluar 2 April 2020 dan negatif. Namun ia tetap dirawat di rumah sakit. Beberapa hari kemudian, pada 9 April 2020, dokter ini diperbolehkan pulang dari rumah sakit karena sudah tidak mengalami gejala klinis yang mengarah Covid.

"Hanya saja tetap lanjut isolasi mandiri (di rumah)," ujar Langit.

Kamis, 16 April 2020, petugas kembali melakukan uji swab kedua. Yang mengejutkan, hasil uji swab kedua yang keluar pada Minggu 26 April 2020 ternyata positif.

BACA JUGA: Pasca Dua Kali Uji Swab, ASN Mojokerto Positif Covid-19

Langit mengatakan meski positif, dokter ini tak kembali ke rumah sakit dan mengisolasi diri di rumahnya. Langit menegaskan bahwa meski pernah ikut diklat di Asrama Haji Sukolilo sebagai salah satu klaster penularan Covid di Jawa Timur, yang bersangkutan belum tentu tertular dari klaster Asrama Haji.

"Pasalnya, sejak kepulangan dari diklat 18 Maret lalu, sudah melewati lebih dari dua kali masa inkubasi (2 x 14 hari). Jadi kemungkinan bukan dari asrama haji, kami juga masih melakukan tracing (pelacakan) untuk memastikan sumber penularan itu," katanya.

Sebelumnya, dokter yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Sudjatmiko juga dinyatakan positif dan mengisolasi di rumah karena tak mengalami gejala sakit. Sebelum Sujatmiko, seorang perawat RSUD dr. Soekandar, Mojosari, juga positif Covid-19. Perawat ini juga jadi petugas TKHI dan ikut diklat di Asrama Haji Sukolilo. Sehingga sudah ada tiga tenaga medis di Kabupaten Mojokerto yang terinfeksi Covid-19.

Hingga kini sudah enam warga Kabupaten Mojokerto yang positif Covid-19. Selain tiga tenaga medis, tiga lainnya adalah warga biasa. Ketiga warga itu antara lain seorang perempuan asal Kecamatan Gedeg, Mojokerto, yang tinggal dan dirawat di RSUD Sidoarjo dan pasangan suami istri asal Kecamatan Jetis yang punya riwayat perjalanan dari Jakarta.