Logo

Ditempati Sejak 1984, Rumah Seniman Ludruk Cak Kartolo Dijual

Reporter:,Editor:

Senin, 06 September 2021 23:00 UTC

Ditempati Sejak 1984, Rumah Seniman Ludruk Cak Kartolo Dijual

KUNJUNGI SENIMAN. Wakil Wali Kota Surabaya Armuji (kanan) mengunjungi kediaman pribadi seniman ludruk legendaris Surabaya Cak Kartolo, Senin, 6 September 2021. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengunjungi kediaman pribadi seniman ludruk legendaris Surabaya Cak Kartolo, Senin, 6 September 2021. Kunjungan kali ini untuk memastikan kebenaran informasi tentang rumah Cak Kartolo yang akan dijual.

Rumah Cak Kartolo yang akan dijual itu memiliki luas 440 meter persegi dan berada di Jalan Kupang Jaya 1. Rumah tersebut telah ditempati bersama keluarganya sejak 1984. Cak Kartolo mengaku keinginan untuk menjual rumahnya itu jauh sebelum pandemi Covid-19.

“Sempat ada yang menawar Rp6 miliar, namun saya masih menunggu tawaran yang lebih tinggi lagi,” kata Cak Kartolo.

Ia mengaku tidak mempermasalahkan harga yang ditawarkan. Asal, dari hasil penjualan itu bisa cukup untuk membeli tanah dan dibangunkan rumah untuk anak dan lima cucunya.

BACA JUGA: Cak Kirun Bagi Tips Agar Ludruk Tetap Eksis

Di samping itu, ia juga merasa pemerintah tidak tinggal diam terhadap seniman tradisional yang terdampak pandemi Covid-19.

"Sebab saya juga terdata mendapatkan Bantuan Langsung Tunai atau BLT, yang sekali cair dapat Rp300 ribu itu," ia menuturkan.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kiprah maestro ludruk Kota Surabaya itu. Ia juga menceritakan sebagai pecinta ludruk, pada saat kecil seringkali menyaksikan pertunjukan ludruk dari kampung ke kampung.

“Saya apresiasi atas kiprah Cak Kartolo yang telah memberikan warna terhadap dunia ludruk di Kota Surabaya hingga ke Suriname,” kata Armuji.

BACA JUGA: Lupa Naskah Saat Main Ludruk Bareng Cak Kartolo, Risma Beri Pesan ke Warga

Pada pertemuan itu, ia juga menjelaskan bahwa pandemi memang memberikan dampak yang luar biasa dalam berbagai aspek, mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial, dan kebudayaan.

“Di Balai Pemuda Alun-Alun Surabaya pun sekarang belum bisa menggelar pertunjukan seni, ini yang memaksa kita memutar otak agar bisa beradaptasi dengan kondisi ini,” ia mengungkapkan.

Saat itu, ia juga mendorong agar maestro ludruk itu bisa berkolaborasi dengan teknologi di era digital.

“Nanti Cak Kartolo bisa pakai YouTube, Instagram, atau media sosial lainnya biar generasi muda kita tahu ludruk,” ia memaparkan.

Menutup pertemuan tersebut, ia juga menitipkan pesan agar Cak Kartolo terus mencetak generasi penerus seniman ludruk.