JATIMNET.COM, Surabaya – Libur lebaran Idul Fitri kurang tiga bulan lagi. Namun sejumlah persiapan mulai dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur untuk arus mudik dan balik selama libur lebaran 2019.

Kepala Dishub Jawa Timur Fattah Jasin mengatakan telah menggelar rapat membahas persiapan mudik lebaran bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

“Dalam rapat itu kami diminta mempersiapkan data yang kiranya nanti bisa diantisipasi terhadap lonjakan penumpang,” ujar Fattah Jasin, Sabtu 2 Maret 2019.

BACA JUGA: Masyarakat Transportasi Desak Pemerintah Turunkan Tarif Jalan Tol

Kementerian Perhubungan, lanjutnya, memberikan perhatian pada beberapa ruas jalan tol. Meski sudah tersambung Jakarta hingga Probolinggo, namun Dirjen Perhubungan Darat meminta Dishub Jawa Timur tetap mendata titik mana yang perlu penjagaan petugas.

Kemudian untuk angkutan barang, masih tetap akan ada larangan melintas seperti tahun sebelumnya. Yakni tidak boleh melintas disejumlah ruas jalan pada H-7 dan H+7. “Dan diminta kepada kita juga memaksimalkan untuk tempat rest area di wilayah-wilayah yang memang dibutuhkan,” ungkapnya.

Fattah Jasin mengaku masih mendata soal rest area ini. Mana titik yang memang dirasa diperlukan oleh pemudik. Sementara yang sudah bisa dipastikan adalah rest area di dalam tol, karena sudah disediakan operator.

BACA JUGA: Fungsional Jalan Tol Tekan Angka Kecelakaan

Dishub Jawa Timur memproyeksikan kenaikan penumpang masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya antara 7 sampai 10 persen. Angka itu dipakai acuan untuk mempersiapkan mudik lebaran 2019. Termasuk bagi penyelenggara angkutan darat, udara dan laut.

“Kalau kita baca di beberapa media pemesanan tiket untuk kereta yang jadwalnya lebaran sudah mulai dibuka secara online, ini memudahkan saya kira,” urainya.

BACA JUGA: Jokowi Resmikan 4 Ruas Jalan Tol di Jawa Timur

Dalam waktu dekat, Fattah Jasin berencana menggelar rapat dengan Angkasa Pura selaku pengelola bandara, dan Gapura Surya yang membawahi beberapa pelabuhan di Jatim. Rapat ini dibutuhkan guna mengantisipasi lonjakan penumpang selama mudik lebaran.

“Dengan Angkasa Pura maupun pengelola Pelabuhan itu belum kita lakukan rapat. Tetapi dari prediksi yang ada setiap tahun kita akan coba untuk mengakomodir kepentingan kedua pihak atas lonjakan penumpang,” kata Fattah.