Kamis, 18 July 2019 02:55 UTC
NUANSA BARU: Jumpa pers Cross Culture dengan nuansa baru yang digelar Dinas Pariwisata Kota Surabaya (Disbudpar), Antiek Sugiharti. Foto: Dok. Humas.
JATIMNET.COM, Surabaya - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) akan memberikan nuansa baru pada acara tahunan cross culture yang akan digelar pada 21-25 Juli 2019. Pasalnya di tahun ke 15 ini tema yang diambil bertajuk Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival.
"Kami mencoba membuat sesuatu baru lagi agar di tiap eventnya lebih menarik. Biasanya dibuka dengan Festival Remo dan Yosakoi di Balai Kota, kali ini digelar dengan cara yang berbeda,” kata Kepala Disbudpar, Antiek Sugiharti saat jumpa pers Rabu 17 Juli 2019 di Kantor Bagian Humas Kota Surabaya.
Hal yang paling berbeda adalah nantinya di beberapa rangkaian acara cross culture akan melibatkan secara langsung masyarakat umum.
Antiek mengungkapkan akan ada workshop khusus yang melibatkan masyarakat umum, sehingga nantinya masyarakat dapat gabung untuk mengikuti workshop.
BACA JUGA: Supaya Seniman Tampil Nyaman
“Ya workshop yang melibatkan masyarakat umum ini berbeda sekali memang,” ujar Antiek.
Adapun rangkaian acara yang berlangsung lima hari tersebut diantaranya Minggu, 21 Juli 2019. Pembukaan dan parade peserta dari Jalan Tunjungan menggunakan becak hias menuju Balai Kota.
Kemudian keesokan harinya Senin, 22 Juli 2019 peserta akan berkunjung ke Monumen Tugu Pahlawan, Museum BI, House of Sampoerna dan tampilan Seni di Taman Bungkul.
Berikutnya, Selasa 23 Juli 2019, Workshop di Balai Pemuda sisi barat. Dilanjut dengan tampilan seni di G-Walk Citraraya. Rabu 24 Juli 2019 Penanaman Pohon di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran. Tampilan Seni di Ciputra World dan Royal Plaza.
BACA JUGA: Risma Ungkap Alasan Pemindahan Nama Jalan Bung Tomo di Surabaya
"Sebanyak 13 negara akan memeriahkan festival ini. Dua diantaranya merupakan sister city dengan Kota Surabaya. Nanti ada 248 peserta yang akan ikut berpartisipasi dari mancanegara. Kemudian 94 peserta dari dalam negeri lintas provinsi," kata dia.
Dari 13 negara tersebut diantaranya adalah Jepang, India, Polandia, Ceko,Timor Leste, Bulgaria, Uzbekistan, Russia, Mexico, Thailand, Italy, Busan, Guangzhou. Sementara itu lima lintas provinsi diantaranya Kabupaten Banggai, Pangkalpinang, Kota Solok, Jawa Barat, Mengwi.
“Jadi totalnya 359 peserta yang berpartisipasi dari dalam maupun luar negeri," kata dia.
Antiek berharap melalui kegiatan berskala internasional ini mampu menarik dan mengembangkan perekonomian khususnya bagi warga Kota Surabaya. Dampak ekonomi itu dapat dirasakan oleh hotel-hotel, restoran, transportasi, dan souvenir.
BACA JUGA: Pemkot Surabaya Ancam Angkut Paksa Pengamen tak Tertib
Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dinas Perhubungan (Dishub) Kota, Surabaya Tunjung Iswandaru mengatakan pihaknya sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk Jalan Tunjungan dan Taman Surya. Tidak hanya itu, Dishub Kota Surabaya menyediakan kantong parkir yang disiapkan khusus untuk warga yang menyaksikan pesta rakyat itu.
“Kami menyediakan 8-10 kantong parkir yang terletak di wilayah area acara. Seperti di Jalan Genteng Kali, Balai Pemuda, Wijaya Kusuma, dan Jalan Pacar,” kata Tunjung.
Kantong parkir yang sudah disiapkan sebanyak 8-10 itu mampu memuat kendaraan roda dua antara 1.200-1.300 kendaraan. Kemudian untuk kendaraan roda 4 mampu menampung 300-400 kendaraan.